telusur.co.id – Kehebatan Menteri BUMN Rini Soemarno patut diakui kanrena berani bermanuver mengotak-atik sejumlah direksi di badan usaha pelat merah menjelang pelantikan presiden Jokowi periode kedua. Padahal, dengan Instruksi Presiden melalui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta para menteri tak melakukan berbagai kebijakan strategis.

“Pak Moeldoko bilang tidak boleh ada menteri yang mengeluarkan kebijkan-kebijakan strategis, tapi kemudian Rini melakukan sejumlah hal yang sebagian orang menilai  itu sangat staretegis,” kata anggota DPR Nasir Djamil di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (4/9/19). “Saya binggung, Bu Rini ini sangat kuat sangat sakti.”

Rini, dulu juga sempat dibahas oleh Panitia Khusus Angket DPR tentang Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Juli 2019. Dimana, salah satu rekomendasi DPR saat itu adalah meminta Presiden Jokowi memberhentikan Rini selaku Menteri BUMN. Hal itu diduga, lantaran sengaja membiarkan adanya tindakan yang melanggar peraturan perundang-undangan, khususnya UU Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN

Menurut Nasir, tidak beraninya Jokowi memecat Rini patut menjadi tanda tanya. “Rekomendasi Pansus Pelindo  di DPR itu merekomendsikan bahwa  Rini itu dipecat, tapi sampai sekarang Rini masih bertahan kemudian,” imbuhnya.

“Saya jadi bertanya-tanya siapa dibelakang Bu Rini ini? Kenapa dia begitu kuat, begitu hebat, kemudian presiden Jokowi tidak berani  memecat dia?” tukas politikus PKS itu.[Ham]