telusur.co.id - Bukan hanya unggul di lapangan, Jonatan Christie kini memikul tanggung jawab baru sebagai kapten tim Indonesia di ajang Piala Sudirman 2025. Terpilih lewat mekanisme voting internal atlet, pebulu tangkis tunggal putra itu tak ingin perannya hanya simbolis.
Jonatan menegaskan bahwa tugas utamanya sebagai kapten adalah menjadi panutan dan sumber inspirasi bagi para pemain muda yang tengah meniti karier internasional.
“Pasti ada tanggung jawab yang lebih sebagai kapten. Saya cukup excited dan senang karena ini akan menjadi pengalaman dan pembelajaran baru,” ujar Jojo, sapaan akrab Jonatan, dalam keterangan resmi dari Jakarta, Rabu (23/4).
Piala Sudirman 2025 yang digelar di Gimnasium Fenghuang, Xiamen, China, pada 25 April–4 Mei, menjadi penampilan keenam Jonatan di ajang beregu campuran bergengsi ini sejak debutnya pada 2015. Namun, edisi kali ini punya arti berbeda: ia tidak hanya bertanding untuk menang, tapi juga menyiapkan tongkat estafet generasi selanjutnya.
“Harapan saya yang paling besar sebenarnya adalah adik-adik yang junior bisa mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman dari pertandingan kali ini untuk bekal mereka ke depan,” tutur pemain berusia 27 tahun itu.
Jonatan tak sendiri dalam mengemban tanggung jawab kepemimpinan. Ia akan didampingi oleh pebulutangkis spesialis ganda campuran, Gloria Emanuelle Widjaja, yang kembali dipercaya menjadi wakil kapten seperti pada edisi 2023.
Gloria menilai komunikasi menjadi kunci dalam menjaga kekompakan tim selama turnamen berlangsung.
“Komunikasi sangat penting dalam ajang seperti ini. Semua harus dibicarakan. Saya berharap kami bisa dapat hasil maksimal,” ujar Gloria.
Indonesia tergabung dalam Grup D bersama Inggris, India, dan Denmark. Tim Merah Putih membidik target tinggi: menembus babak final.
Dalam suasana penuh semangat dan solidaritas, Jonatan pun memberi pesan khusus kepada rekan-rekannya.
“Untuk teman-teman satu tim, lakukanlah yang terbaik dan berusahalah semaksimal mungkin, bahkan kalau bisa 200 persen dari kapasitas kalian,” katanya.
Sebagai ujung tombak sekaligus mentor, Jonatan Christie membawa harapan besar: bukan hanya mengukir prestasi di Piala Sudirman, tapi juga membentuk fondasi kuat bagi masa depan bulu tangkis Indonesia.[iis]