telusur.co.id - Pihak Iran saat ini tidak memiliki rencana untuk bernegosiasi dengan troika Eropa, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Senin, menekankan bahwa Iran fokus pada penilaian konsekuensi dari tindakan terbaru yang diambil oleh EU3 dan AS.
"Saat ini, kami belum memiliki rencana untuk negosiasi. Fokus kami adalah meninjau dampak dan konsekuensi dari tindakan yang diambil oleh tiga negara Eropa (Inggris, Prancis, dan Jerman) dan AS. Tentu saja, diplomasi dalam bentuk konsultasi terus berlanjut," ujar Esmaeil Baqaei dalam konferensi pers mingguannya.
Ia mengkritik perilaku troika Eropa dalam tiga bulan terakhir sebagai "tidak bertanggung jawab dan destruktif", dengan mengatakan bahwa mereka menyalahgunakan mekanisme penyelesaian sengketa Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) untuk memaksakan tuntutan Washington. "Ketiga syarat Eropa itu tidak logis; namun demikian, kami memutuskan untuk berunding dengan Badan (IAEA)," ujar juru bicara tersebut.
Baqaei menekankan bahwa EU3 gagal membuktikan diri sebagai aktor independen dalam proses tersebut. "Kami percaya jalur diplomasi tidak pernah tertutup. Kapan pun kami menyimpulkan bahwa diplomasi dapat membuahkan hasil, kami tidak akan ragu untuk menggunakannya. Namun, ketiga negara Eropa telah menunjukkan bahwa diplomasi dengan mereka tidak produktif," tambahnya.
Mengenai mekanisme snapback dan upaya EU3 untuk menerapkan kembali sanksi PBB, Baqaei menggarisbawahi bahwa Teheran tidak mengakui keputusan Dewan Keamanan apa pun terkait masalah tersebut. “Yang terjadi adalah upaya ketiga negara Eropa untuk menghidupkan kembali resolusi yang telah dihentikan. Kami telah menyampaikan hal ini kepada Sekretaris Jenderal PBB. Posisi kami adalah resolusi Dewan Keamanan berakhir pada 18 Oktober sesuai jadwal. Langkah yang diambil oleh ketiga negara Eropa tersebut cacat hukum dan telah menimbulkan kebingungan dari sudut pandang hukum.”
Iran yakin bahwa langkah Sekretariat PBB tidak memiliki validitas hukum, tambah juru bicara tersebut, seraya menambahkan, “Kami telah mengajukan keberatan dan meyakini bahwa tindakan ketiga negara Eropa tersebut tidak menimbulkan kewajiban bagi pemerintah. Kami berharap negara-negara tersebut tidak mengikuti jejak EU3 dalam tindakan ilegal ini.”.
Sumber: TNA