"Kakawin Nagara Kertagama, Merupakan Sumber dari Nilai-nilai Pancasila" - Telusur

"Kakawin Nagara Kertagama, Merupakan Sumber dari Nilai-nilai Pancasila"

Ilustrasi. Foto: Ist

telusur.co.id -

Oleh. : Agus Widjajanto, Praktisi Hukum dan Pemerhati Sosial Budaya. 

Dalam auto biografinya Bung Karno presiden pertama Republik Indonesia yang juga proklamator kemerdekaan Republik Indonesia , dalam buku " Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat pada halaman 20 menulis : 

Aku tidak mengatakan ,bahwa aku menciptakan Pancasila . Apa yang dikerjakan hanyalah menggali jauh kedalam bumi kami ,tradisi tradisi kami sendiri , dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah " 

Dalam kitab Kakawin Nagara Kertagama , yang berbahasa Jawa kuno ditemukan pertama kali di pulau lombok oleh peneliti Belanda pada tahun 1894 Masehi , kitab tersebut ditulis oleh Mpu Prapantja, dimana oleh UNESCO diakui bahwa " Nagara Kertagama memberikan kesaksian pemerintahan seorang Raja pada abad ke empat belas Masehi di Indonesia , dimana ide ide modern keadilan sosial , kebebasan beragama, keamanan pribadi , dan kesejahteraan rakyat sangat dijunjung tinggi " 

Bahwa Naskah Kakawin Nagara Kertagama telah diakui oleh kalangan Internasional , dan secara resmi masuk dalam daftar Memory of the World UNESCO. 

Perjalanan sejarah Bangsa Indonesia yang dulu disebut Nusantara, berjalan begitu runtut dari abad keabad. Sebelum manusia penjelajah Eropa menemukan benua Amerika dan benua lain , pada milenial abad 0 sampai abad pertama sebenarnya nenek moyang bangsa ini sudah mengarungi samudera , dengan kapal kapal penjelajah dari kayu jati , hingga Taiwan , Afrika Timur, Selandia Baru, dan Madagaskar . Jauh sebelum Imperium Majapahit maupun Sriwijaya, dan Mataram Hindu ada, sudah melakukan penjelajahan untuk berhubungan niaga dengan manusia di seberang lautan samudera . Bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara adalah bangsa yang silih berganti datang dan melakukan hubungan . Pada awalnya bangsa Nusantara ini mendapat gelombang imigrasi dari Yunnan ,China bagian selatan ( Teory Open Heymar, mencair nya es , tenggelamnya Benua Sunda / Sunda land ) , bangsa yang datang dari Yunnan ini kemudian berakulturasi dan saling bertukar budaya dengan penduduk lokal yang lama mendiami Nusantara. Sejarah bangsa ini semakin berkembang cepat setelah mereka belajar sistem tulisan dari bangsa India yang menyebut dirinya bangsa Bharata, karena letak India disebelah barat Nusantara. Hal ini berakibat adanya tulisan tulisan dari peninggalan leluhur bangsa kita, berupa temuan temuan prasasti dari masa kerajaan Kutai , Taruma Negara diJawa barat , Sriwijaya di Jambi dan Palembang , serta Mataram Hindu, dan Kalingga Jepara yang mempengaruhi corak kerajaan di Sulawesi , dan Kalimantan , serta Philippines . 

Dari uraian teks Kakawin Nagara Kertagama , para ahli dapat merekonstruksi keadaan sosial , politik , kebudayaan , dan keagamaan pada saat itu, yang penuh toleransi bisa berdampingan penuh kekeluargaan , yang menunjukan bahwa Majapahit saat itu betapa maju , dan luas serta tinggi nya kebudayaan dan peradaban yang dicapai . sistem sosial dan sistem kekuasaan yang demikian luas wilayah kekuasaan geografinya , menunjukan bahwa Majapahit mengalami masa keemasan , dan kegemilangan , dimana Bangsa Nusantara ini , mengenal siklus kegemilangan dan keemasan yang gemilang setiap 700 tahun . 

Nilai nilai dari Pancasila sendiri tertulis dalam Kakawin Nagara Kertagama , pada Pupuh ke 43 ayat 2 yang berbunyi : 

" Nahan hetu Narendra Bhakti RI padha Sri Sakya sinhasthiti , yatnagegawhan i Pantjasila kertasansekerta rabishe kakrama , lumra nama jinabhiseka nira San Sri jnana bajres' wara , tarkka wyakaranadhisastran inaji Sri Natha wijnanulus.

Artinya : 

Alasan sang Raja mantab berbakti pada kaki Sri Singha Sakya, karena berusaha memegang teguh pada Pancasila , lima kaidah tingkah laku utama , diresmikan dalam tata upacara penobatan . Nana gelarnya menurut penafbisan adalah Sri Jnana Bajreswara , kebijaksanaan , hingga ilmu kesempurnaan/ ketuhanan tinggi karena memegang teguh tata cara adat, kitab suci agama dan kepercayaan luhur .

Dalam Kitab Kakawin Nagara Kertagama juga menulis , bunyi dari Sumpah Amukti Palapa dari Maha Patih Gajahmada , yang saat itu bercita cita akan menyatukan Nusantara , agar bisa terjaga kehidupan yang tentram damai mencapai kesejahteraan bersama , dalam satu naungan panji panji Majapahit yang isinya adalah : 

" Lamun huwus kalah Nusantara

Isun Amukti Palapa,

Lamun huwus kalah ring gurun, ring seran, ring tanjung pura, ring Haru, ring, Pahang, ring Dompo, ,Bali ,Tumasik , Sunda, Palembang , 

Samana ingsun Amukti Palapa " 

Kepulauan Nusantara selalu disertai matahari sepanjang hari , yang diungkapkan penuh kata hati yang menunjuk pada hati ,jiwa, Sukma, Atma, rohani kita. Kakawin Nagara Kertagama ditulis begitu indah dan hening dimasa kejayaan Majapahit , dimasa Raja Hayamwuruk , dari seorang maestro pujangga yaitu Mpu Tantular, Beliau sendiri adalah penganut agama Bhuda Mahayana , akan tetapi menulis kisah Raja Raja dan negara yang agama resmi nya Hindu Siwa, dengan politik hukum bercorak Hindu Siwa, disinilah kehebatan seorang Mpu Prapantja, karena dengan demikian karya pujangga beliau bisa memberikan dan meninggalkan catatan sejarah serta karya sastra tinggi yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi berikut nya , yaitu lahir nya nilai nilai Pancasila yang pada tanggal 18 Agustus 1945 dijadikan sebagai Dasar Negara. Yang merupakan Falsafah hidup serta jati diri bangsa Indonesia 

Bahwa bentuk toleransi dari Mpu Prapanca ini , yang seorang penganut Budha tapi berkarya secara hening , rame ing gawe sepi ing pamprih , berkarya untuk sebuah kerajaan besar Majapahit yang diidentikan dengan Kerajaan Hindu , bentuk toleransi ini menjadi sangat luar biasa senapas dengan semboyan dalam kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular , yang menyatakan : Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa, yang bermakna " Walaupun berbeda beda namun satu jua , tidak ada darma , kebaikan dan kebenaran yang mendua. 

Maka jangan ajari kami anak cucu dan generasi dari Majapahit ini sebagai bangsa Nusantara dengan budaya yang baru yang bagi kami , sebelum bangsa lain berbudaya, bangsa nenek moyang kami sudah lebih dahulu punya peradaban dan budaya yang Adi luhung, kami terbiasa hidup rukun damai, berdasar musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan perbedaan dan masalah yang kami hadapi, jangan ajari kami cara berdemokrasi , yang selalu dengan slogan hak asasi manusia , karena UNESCO sendiri telah mengakui kitab Warisan dari nenek moyang kami yakni Kakawin Nagara Kertagama merupakan warisan dunia, yang mengajarkan ide ide modern keadilan sosial , kebebasan beragama, keamanan pribadi , dan kesejahteraan rakyat yang dijunjung tinggi dalam konstitusinya sejak jaman dahulu kala hingga lahir nya Indonesia sebagai negara Kesatuan Republik Indonesia . 


Tinggalkan Komentar