telusur.co.id - Keunggulan lulusan S1 Ekonomi Islam tidak hanya terletak pada pemahaman mereka mengenai ekonomi dan bisnis secara umum. Tetapi juga pemahaman mendalam mengenai prinsip ekonomi Islam. Hal itu menjadi nilai tambah yang signifikan, mengingat jumlah masyarakat muslim sangat besar di dunia.
Dengan industri halal serta ekonomi dan keuangan syariah yang semakin berkembang, peluang lulusan untuk bekerja di sektor umum yang sesuai dengan prinsip Islam atau di industri syariah juga semakin luas dan berkelanjutan.
Kualitas Akademik dan Ekspansi Internasional S1 Ekonomi Islam UNAIR
Ketua Program Studi Ekonomi Islam Universitas Airlangga (UNAIR), Bayu Arie Fianto SE MBA Ph D mengatakan, program S1 Ekonomi Islam di UNAIR saat ini telah memperoleh akreditasi unggul dari LAMEMBA, menggantikan BAN-PT.
“Kemudian mendapatkan akreditasi tertinggi dari FIBAA Jerman dengan status premium seal secara internasional dan akreditasi dari ABEST21 Jepang,” sambung Bayu kepada Unair News. Senin, (22/1/2024).
Ia juga mengungkapkan telah menyediakan S1 Ekonomi Islam IUP (International Undergraduate Program), yang kini telah menjalin kerja sama double degree dengan Section University di Belanda.
Selain itu, dalam student mobility, baru-baru ini datang 9 mahasiswa dan 1 dekan dari New Zealand untuk mengikuti summer school dengan topik Ketahanan Pangan (Food Security), Keberlanjutan (Sustainability), dan Keuangan Islam (Islamic Finance).
“Dengan demikian, mahasiswa dari berbagai negara juga belajar tentang ekonomi Islam di UNAIR. Selain kunjungan dari University Malaya, Turki, Thailand, dan Filipina, UNAIR mengirimkan mahasiswa untuk mengambil satu semester di Deacon University. Pada tahun 2023, empat mahasiswa S1 Ekonomi Islam yang diterima di IISMA dikirimkan ke Polandia, Jerman, Australia, dan Malaysia,” papar Bayu.
Durasi program S1 Ekonomi Islam di UNAIR umumnya berlangsung selama 8 semester atau 4 tahun. Tetapi, terdapat fleksibilitas untuk menyelesaikannya dalam waktu 3,5 tahun. Program Fast Track juga memungkinkan mahasiswa untuk langsung melanjutkan ke S2 dengan tambahan waktu 1 tahun, membuka peluang pencapaian karir yang lebih cepat.
Peluang Magang yang Beragam
Bayu Arie juga menjelaskan bahwa, mahasiswa dapat mengikuti Magang Belajar Kemahiran Mandiri (MBKM) dari kementerian dan sebagian besar dari mereka memilih melakukan magang di berbagai tempat.
Mulai Microsoft hingga Bank Syariah dan perusahaan multinasional lainnya. Inisiatif magang juga berasal dari S1 Ekonomi Islam sendiri, termasuk di Bank Jatim Syariah, Fintech Syariah Alami, dan Gerakan Wakaf Indonesia.
“Dengan beragam peluang magang ini, sekitar 300 mahasiswa dikirimkan untuk magang tahun lalu, termasuk sekitar 200 mahasiswa yang magang di perusahaan umum dan perusahaan syariah, dan hasilnya dikonversi ke mata kuliah yang ada di S1 Ekonomi Islam,” tutup Bayu. (ari)