telusur.co.id - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengajak Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) untuk membantu mengembangkan produk UMKM berbasis teknologi dan inovasi.
"Pembinaan yang sudah dilakukan YDBA terhadap pelaku UMKM sudah sangat bagus, bisa menjadi contoh dan dapat direplikasi di tempat lain salah satunya di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT-KUMKM)," kata Arif saat berdialog dengan jajaran pengurus YDBA di Jakarta, Kamis (11/7).
Arif menjelaskan, saat ini potensi belanja pemerintah dan BUMN terhadap produk UMKM cukup besar. Kebijakan afirmatif pemerintah mewajibkan belanja barang/jasa pemerintah terhadap UMKM mencapai 40 persen.
"Alokasi belanja pemerintah sebesar tersebut merupakan peluang pasar yang besar untuk dapat dimanfaatkan oleh UMKM. Untuk itu diperlukan strategi pembinaan yg tepat kepada para pelaku UMKM agar mampu menciptakan produk sesuai dengan yangg dibutuhkan oleh pasar pemerintah dengan harga yang bersaing," kata Arif.
Terlebih menurut Arif, dengan ketersediaan bahan baku, SDM (Sumber Daya Manusia) terdidik, ketersediaan lembaga pembiayaan dan dukungan pemerintah, berpotensi dapat menciptakan produk buatan Indonesia untuk menggantikan produk impor yang saat ini masih digunakan pemerintah/BUMN.
"Ini yang perlu kita dampingi agar UMKM bisa berkembang menciptakan produk berbasis teknologi dan inovasi. Melalukan hilirisasi, mengolah hasil kekayaan alam menjadi barang jadi," kata Arif.
Untuk itu melalui PLUT-KUMKM, kata Arif, diharapkan YDBA dapat bersinergi membantu membina pelaku UMKM yang ada di daerah.
"Jumlah PLUT-KUMKM saat ini sudah cukup banyak dan tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia, tapi untuk pendampingan perlu bersinergi dengan YDBA. Jadi harapannya, teman-teman kita para pendamping dapat belajar dengan YDBA," kata Arif.
Dengan begitu UMKM diharapkan bisa naik kelas, mampu memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Di waktu yang sama, Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo mengatakan, program pembinaan UMKM yang dilakukan Astra melalui YDBA memiliki pendekatan yang end to end.
"Kami memiliki ekosistem pembinaan UMKM yang programnya bukan hanya pelatihan, tetapi juga pendampingan. Kami mendirikan cabang di berbagai daerah atau dikenal Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) dengan tujuan agar kami bisa lebih dekat dengan UMKM,” ujar Samulo.
Samulo juga menyampaikan, YDBA membuka diri untuk berkolaborasi bersama KemenkopUKM RI sebagai agen dalam pembinaan UMKM agar bisa mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.[Fhr]