telusur.co.id - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, diminta berperan aktif menanggapi laporan masyarakat terkait rendahnya kualitas rangka enchanged Smart Architecture Frame (eSAF) produksi Honda.
Kementerian Perindustrian harus memeriksa secara objektif produk yang dilaporkan. Karena menyangkut keamanan dan keselamatan masyarakat dalam berkendara.
"Kementerian Perindustrian harus memeriksa dan menguji kualitas bahan baku pembuatan rangka dan prosedur produksi untuk memastikan kelayakan suatu produk. Jangan sampai masyarakat dirugikan karena produk yang digunakan tidak berkualitas dan membahayakan," kata Anggota Komisi VII DPR Mulyanto, Jumat (25/8/23).
Mulyanto mengingatkan, Kemenperin jangan menunggu sampai ada korban jiwa baru bergerak menanggapi keluhan ini.
"Segera kirim tim pemeriksa ke pabrik produksi rangka eSAF. Selidiki kenapa rangka tersebut mudah berkarat dan patah sehingga kendaraan tidak dapat digunakan lagi," kata Mulyanto.
Berdasarkan pantauannya di media sosial keluhan terhadap kualitas rangka eSAF ini sudah mengkhawatirkan. Sebab yang mengalami kejadian patah rangka akibat karat ini lumayan banyak. Hal itu diduga menandakan ada kekeliruan pada pemilihan jenis bahan baku dan prosedur produksinya.
"Yang patut disayangkan, menanggapi kejadian ini pihak produsen bukannya memberi penggantian tapi malah menjadikan rangka eSAF ini sebagai produk tersendiri yang dijual terpisah seperti suku cadang. Itu pun garansinya hanya satu tahun. Padahal rata-rata tenor kredit pembelian motor oleh masyarakat minimal 3 tahun," ujarnya.
Mulyanto mendesak Kemeperin mengusut masalah ini dengan serius. Bila perlu rekomendasikan pihak pabrik agar menarik ulang (recall) produk yang dikeluhkan tersebut.
"Kementerian Perindustrian harus minta produsen bertanggungjawab terhadap produk yang dihasilkan. Bukan malah membiarkannya sehingga masyarakat mengalami kerugian. Bila perlu rekomendasikan recall terhadap seluruh produk yang menggunakan rangka eSAF sebagai wujud pertanggungjawaban pihak produsen," tegasnya.
Ramainya video yang merekam sejumlah motor honda yang patah di bagian rangka eSAF (enhanced Smart Architecture Frame). Sebagian mengatakan diduga karena ada bagian rangka yang berkarat, yang lainnya mengatakan memang patah begitu saja.
Sebelumnya,
GM Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM), Ahmad Muhibbuddin mengatakan, bagian rangka eSAF yang disebut berkarat pada motor yang baru dibeli, dipastikan itu bukan karat tetapi itu adalah lapisan silicate yang warnanya memang seperti bercak kuning.
"Lapisan silicate terbentuk berfungsi melapisi hasil permukaan pengelasan sehingga membantu mencegah terjadi oksidasi atau karat. Dalam proses produksi, ini sesuatu yang normal dan aman,” kata Muhibbuddin.
Muhibbuddin mengimbau para pemilik motor yang baru dibeli untuk tidak perlu khawatir dengan bercak kuning tersebut. Karena itu tidak berpengaruh pada kenyamanan dan keamanan berkendara. Sementara terkait rangka eSAF yang patah dalam banyak video, pihaknya masih mencari tahu penyebabnya case by case.
Bersama jaringan AHM, pihaknya sudah mendata dan menangani konsumen yang mengeluhkan masalah tersebut, meski belum semuanya. “Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi konsumen yang mengalami keluhan termasuk yang belum terdata, kami sarankan menghubungi bengkel resmi terdekat,” kata dia, dikutip dari Republika.[Fhr]