telusur.co.id - Sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari sejumlah guru besar, dosen, dan mahasiswa membuat Petisi Bulaksumur, untuk mengingatkan Presiden Joko Widodon atau Jokowi. Mereka berkumpul di Balairung UGM untuk menyampaikan petisi tersebut pada Rabu, 31 Januari 2024.
Presiden Jokowi mendapat Petisi Bulaksumur lantaran kepala negara dianggap telah keluar jalur. Sivitas akademika UGM menilai banyak tindakan menyimpang yang terjadi semasa pemerintahan Jokowi. Peringatan tersebut diberikan kepada Jokowi lantaran yang bersangkutan merupakan alumni universitas tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Persaudaran 98, Wahab Talaohu menilai, Presiden Joko Widodo menghormati petisi dari alumni UGM, Bulak Sumur, karena merupakan hak demokrasi setiap orang.
"Keberadaan Petisi menjadi bukti bahwa kita hidup di alam demokrasi
yang menghormati dan melindungi hak-hak warga negara," kata Wahab dalam media sosialnya, Jumat (2/2/2024).
Meski begitu, Wahab menyatakan petisi UGM dan Ull tidak mewakili institusi terkait, dan lebih syarat muatan politis dibanding moral dan etis. Para deklarator adalah para pihak yang punya afiliasi politik dengan paslon tertentu.
"Tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi sebesar 80,8%; dan bisa jadi petisi ini lahir mewakili 19,2% yang tidak puas," pungkasnya.(fie)