Khofifah Ajak Muslimat NU jadi Garda Terdepan Bangun Generasi Cerdas Berakhlakul Karimah - Telusur

Khofifah Ajak Muslimat NU jadi Garda Terdepan Bangun Generasi Cerdas Berakhlakul Karimah

Ketum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa pada acara peringatan Harlah ke-78 Muslimat NU di Kab. Malang

telusur.co.id - Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mengajak ribuan jemaah Muslimat NU di Kabupaten Malang untuk menjadi garda terdepan dalam membantu pemerintah menurunkan stunting. 

Tidak hanya itu, Khofifah juga mengajak Muslimat untuk mengambil peran dalam membangun generasi Indonesia yang cerdas lagi berakhlakul karimah dimulai dari pendidikan anak usia dini sebagaimana layanan Muslimat NU di seluruh Indonesia yang fokus pada pendidikan anak usia dini, kelompok bermain, TK, RA serta TPQ 
 
Hal itu secara khusus disampaikan Khofifah dalam acara peringatan Harlah ke-78 Muslimat NU bersama seluruh jamaah Muslimat NU Se-Kabupaten Malang, dengan tema “Membangun Ketahanan Keluarga Untuk Memperkuat Ketahaban Nasional” yang digelar di Kabupaten Malang. Minggu, (05/5/2024).
 
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Bupati Malang Sanusi beserta istri Anis Zaidah Sanusi, Rois Syuriah PCNU Malang KH Zainal Arifin, dan juga jajaran kepala OPD di lingkungan Kabupeten Malang dan Camat se-Kabupaten Malang tersebut, Khofifah menekankan tentang pentingnya membangun ketahanan keluarga untuk membangun ketahanan nasional.
 
“Hari ini, bangsa kita memiliki PR yang salah satunya adalah terkait stunting. Stunting ini menjadi permasalahan kesehatan, sosial juga ekonomi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kecerdasan anak,” ujar mantan Mensos RI ini.
 
“Padahal kalau kita ingin melahirkan generasi yang fatonah atau cerdas, maka generasi ke depan tidak boleh stunting. Maka bagaimana Muslimat NU bisa menjadi penguat untuk bersama-sama menyisir apakah masih ada di sekitar kita anak yang terindikasi stunting, untuk segera ditangani bersama,” tegas Ketua Dewan Pembina Yayasan Khadijah ini. 
 
Sebab, penanganan stunting ini tidak bisa disepelekan. Karena harus diberi intervensi di masa-masa emas pertumbuhan anak yaitu di seribu hari kelahiran anak bahkan harus dimulai sejak remaja serta masa kehamilan .

Sejatinya dikatakan Khofifah, penanganan anak terindikasi stunting ketika bayi sudah dilahirkan cenderung terlambat. Justru akan sangat baik pencegahan stunting dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan. Dengan pemenuhan gizi yang cukup agar bayi tidak terlahir berat badan rendah. 
 
Ada sejumlah upaya yang perlu dilakukan Muslimat dalam upaya penurunan stunting. Salah satunya dengan sedekah satu butir telur sehari untuk anak yang terindikasi stunting. Dengan harapan kebutuhan protein yang dibutuhkan anak terindikasi stunting bisa dipenuhi setiap harinya.
 
“Muslimat harus menjadi penguat bagaimana kita bisa melahirkan generasi yang cerdas. Yang tidak lemah kesehatannya, yang tidak lemah imannya, yang tidak lemah taqwanya, yang tidak lemah ekonominya dan tidak lemah ibadahnya,” ujar perempuan yang juga Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini.
 
Tidak hanya itu, di kesempatan ini, peraih gelar Doktor Honoris Causa (HC) dalam bidang Ilmu Ekonomi dari Universitas Airlangga (Unair) ini juga mengajak Muslimat NU untuk menyiapkan generasi emas Indonesia yang berakhlakul karimah. 

Karena, dikatakan Khofifah, tonggak negeri ini tidak bisa diserahkan pada pemimpin yang hanya mengandalkan kecerdasan intelektualnya saja, melainkan juga dibutuhkan karakter pemimpin yang memiliki akhlakul karimah.
 
“Jadi tidak cukup pinter, tapi juga harus bener. Pintar dan berakhlakul karimah. Yang fatonah, yang Amanah dan yang shiddiq. Dan itu kekuatan dasarnya dimulai PAUD, KB, TK, RA dan juga TPQ yang panjenengan semua kelola,” beber Ketum IKA Unair ini.
 
Bagaimana anak dari usia yang masih dini, masih usia pertumbuhan di jenjang PAUD, KB, TK maupun yang sedang belajar mengaji di TPQ diajarkan nilai-nilai keagamaan, kesantunan, dan juga akhlaq. Hal tersebut diharapkan akan menjadi pondasi karakter anak bangsa yang memiliki akhlakul karimah.
 
“Di sekolah diajarkan doa, diajarkan hadist-hadist dan ayat-ayat pendek. Nanti di rumah orang tua ikut merepetisi dan memberikan contoh,” jelas eks Gubernur perempuan pertama Jatim ini.

“Karena kalau hanya mengandalkan pemerintah semua itu tidak akan nutut. Maka bismillah mari bersama ibu-ibu Muslimat kita bangun generasi yang pinter dan bener, generasi yang cerdas lagi berakhlakul karimah,” sebut Khofifah. 
 
Peringatan Harlah Muslimat NU di Kabupaten Malang ini menjadi sangat meriah, karena dalam acara ini Khofifah juga sempat membagikan kaos Harlah ke-78 Muslimat NU untuk perwakilan Ketua PAC terjauh dan juga membagikan kaos Harlah NU yang ke-101 untuk Bupati dan para Camat yang hadir. (ari)


Tinggalkan Komentar