telusur.co.id - Para muslim di Indonesia sangat bahagia, ketika KPK mengambil langkah untuk memeriksa kasus dugaan korupsi kuota haji. Kasus tersebut ini sebagai pintu masuk untuk menggulung seluruh tipikor di urusan ibadah lainnya.
Hal ini disampaikan langsung oleh HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy dengan memberikan dukungan langkah KPK untuk memberantas kasus dugaan korupsi kuota haji melalui keterangan tertulis diterima redaksi. Jumat, (15/8/2025).
Pria dipanggil akrab Gus Lilur menyampaikan bahwa ada, lima potensi tipikor dalam kasus dugaan korupsi pelaksanaan ibadah haji.
“Lima potensi tersebut adalah kuota haji, katering haji, pondokan haji, kambing dam haji, dan pengadaan perlengkapan haji,” sambungnya.
Menurut Gus Lilur, ada lima potensial di korupsi dalam pelaksanaan ibadah haji diatas tersebut, disandingkan nama-nama binatang.
“Salah satunya adalah luber makoji (lutung beruk Rembang maling kuota haji), cinggar makaji (kucing garong katering haji), tiluk mapoji (tikus buluk maling pondok haji), sibuk makdamji (srigala busuk maling kambing dam haji), dan ketan mapanji (kelelawar setan maling alat perlengkapan haji),” beber Cicit Pangeran Kanduruhan Raja Sumenep bin Raden Fatah Sultan Demak bin Prabu Brawijaya V Raja Majapahit dari Jalur Ibu.
Lebih lanjut, Gus Lilur menjelaskan bahwa, gerombolan lima bintang pelaku tipikor tersebut harus digulung oleh KPK, agar pelaksanaan ibadah haji selanjutan tidak diganggu gerombolan binatang koruptor tersebut.
“Saya ajak rakyat Indonesia wajib bangga, karena Presiden Prabowo telah bersumpah menyerahkan hidupnya untuk kesejahteraan rakyat NKRI dengan memberantas koruptor,” jelas Gus Lilur.
Ia juga berharap, KPK bisa memberantas lima kasus tersebut, segera disidik KPK dan menerapkan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) tersebut.
“Dengan menerapkan TPPU, rakyat Indonesia akan mengetahui dengan jelas ke mana saja aliran dana hasil korupsi tersebut mengalir,” tandas mantan aktivis HMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat ini.
Gus Lilur menguraikan bahwa, jutaan jamaah NU sangat mendukung KPK untuk menggulung koruptor, yang mana pelakunya adalah para oknum tokoh hebat dari PBNU ataupun MUI.
“Jika diperlukan untuk menunjukkan dukungan warga NU, saya bersedia memimpin ribuan warga NU hadir berdiri kokoh dan lantang meneriakkan dukungan pada KPK didepan kantornya,” sambung Founder GP Sakera ini.
“Seluruh rakyat Indonesia, saya percayai sangat membenci koruptor dan drakula negara,” jelas Tokoh Nahdliyin Inspiratif versi Forum Jurnalis Nahdliyin (FJN) ini.
Selain itu, Gus Lilur juga menyoroti bahwa, Donald Trump sampai menaikkan tarif masuk ekspor ke Amerika pada puluhan negara, agar ekonomi Amerika bangkit dan berjaya.
“Saat ini, Presiden Indonesia cukup memberantas koruptor untuk membawa Indonesia jaya raya. Kami sangat mendukung Presiden Indonesia memberantas korupsi. Juga, kita dukung KPK menangkap dan memenjarakan koruptor,” tutup alumni santri Denanyar, Jombang ini. (ari)