Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai. KPU Absen menindak alat peraga kampanye.
Hal itu dikatakannya, karena ia melihat masih banyak Baliho-baliho besar di daerah terpambang gambar-gambar partai baru yang pengurusnya tidak sampai di daerah. Termasuk di daerahnya di NTB.
“Partai baru pengurusnya nggak ada tapi baliho di jalan utama dia ambil. Semua billboard yang biasanya iklan rokok dia ambil. Itu menurut saya mengagetkan dan itu KPU-nya seperti absen, Bawaslunya seperti tidak melihat fakta itu,” ujar Fahri di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/1/19).
Ia pun meminta agar penyelenggara pemilu bisa menindak hal itu.
sebab. Ia yakin. Hanya orang-orang yang ber-uang besarlah yang mampu memborong semua bilboard yang ada disepanjang jalan daerah.
Terlebih, ia juga berpandangan, memborong bilboard di sepanjang jalan merupakan prilaku penyimpangan dalam pemilu. Karena, tidak mencerminkan pemilu membuat kampanye yang lebih murah dan meminimalisir uang untuk politik kita.
“Ini kan artinya uang. Yang penting ditindak dulu. sebab penguasaan baliho oleh partai-partai, terutama ya, saya sih tidak menyalahkan, tapi ini faktanya kan begini, ini kan manipulasi. Anda nggak punya pengurus bahkan mungkin nggak punya caleg di daerah itu, tapi kok semua bilboard besar dia yang ambil. Kan aneh menurut saya. Itu artinya ada pemompaan uang secara gila-gilaan dari Jakarta. Itu uang dari mana? Lebih jauh bisa diusut,” ungkapnya lebih lanjut. [sbk]
