telusur.co.id - Hizbullah Lebanon menggelar latihan perang pada Minggu 21 Mei lalu di selatan Lebanon. Latihan perang itu menjadi pusat perhatian media-media Israel. Berbagai televisi dan situs Israel pun meliput berita dari latihan perang tersebut.
Dalam analisis tentang senjata-senjata yang digunakan dalam latihan itu, pihak Israel menyatakan, ”Senjata yang belum dipamerkan di latihan perang ini adalah rudal-rudal presisi. Ini adalah problem yang membuat institusi keamanan dan militer Israel tidak bisa tidur.”
Kanal 13 Israel dalam laporannya menyatakan, Hizbullah mengadakan latihan militer di perbatasan utara (Tanah Pendudukan) di selatan Lebanon.
"Mereka mengundang para jurnalis asing untuk meliputnya. Hizbullah juga melontarkan ancaman-ancaman kepada Israel, yang memicu pertanyaan: apa yang diinginkan Hizbullah?” sebut laporan itu.
Seolah mengonfirmasi kekhawatiran Israel tersebut, Wasekjen Hizbullah Syekh Naim Qasim menyatakan, Hizbullah memiliki kemampuan spesial untuk menghadapi segala perang yang dipaksakan kepadanya.
“Apa yang ditunjukkan dalam latihan perang terbaru hanyalah sebagian kecil dari kekuatan kami. Rudal-rudal presisi masih belum dipamerkan,” kata Qasim, dilansir Farsnews, Rabu (24/5/23).
Dalam latihan Minggu lalu, Hizbullah mensimulasikan serangan ke sebuah permukiman untuk menawan para serdadu Israel, juga serangan drone ke permukiman-permukiman Israel. Hizbullah menggunakan kendaraan perang, peluru tempur, sistem peluncur rudal, dan perangkat militer lainnya. [Tp]