telusur.co.id - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur bersama para awak media Surabaya melaksanakan buka puasa bersama sebagai upaya untuk mempererat tali silaturahmi bersama.
Buka puasa bersama tersebut diselenggarakan di Kantor DPW LDII Jatim Lt. 2 Jl. Gayungan PTT No. 95 Surabaya pada Senin (01/4/2024), juga dihadiri seluruh pengurus DPW LDII Jatim beserta puluhan awak media.
Ketua DPW LDII Jatim, K.H. Moch. Amrodzji, Lembaga Dakwah Islam Indonesia merupakan organisasi kemasyarakatan yang independen, resmi dan legal serta mengikuti ketentuan dan regulasi yang diatur oleh pemerintah Republik Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, harmonis dalam beragama.
"Kita dukung kebijakan pemerintah demi kemaslahatan ummat dan keharmonisan dalam beragama dan tetap sinergitas mengedepankan Ukhuwah Basyariah." kata KH. Moch. Amrodji Konawi.
Amrodji menambahkan, LDII juga turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa dalam rangka mewujudkan masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Banyak program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh DPW LDII Jatim yaitu buka puasa bersama saat ini, serta akan melaksanakan silaturahmi dengan seluruh Stakeholder, Kapolda Jatim, Pemerintah Daerah, Pengurus MUI, pengurus NU dan Muhammadiyah, agar dapat turut serta memberikan kontribusi konstruktif bagi Jawa Timur Hususnya.
"Dengan harapan bisa bergandeng tangan bersama dalam frame kebersamaan visi dan misi membina warga jama’ah berkolaborasi dengan pemangku agama lain menciptakan keharmonisan dalam koridor "Hablum Minallah, Wa hablum Minannas,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu juga, Ketua DPW LDII Jatim juga memberikan pesan kepada seluruh awak media agar pro aktif dalam menyampaikan pemberitaan yang benar akurat, jujur, dan dapat dipercaya, dan menghindari segala pemberitaan hoaks, opini yang sering mengadu domba.
"Yang paling bisa dipertanggung-jawabkan mengenai pemberitaanya, ya media-media mainstream. Karena yang saya lihat memang sebagai barometer, karena para awak media yang sudah jelas kantornya ini mempunyai jejak kredibilitas yang baik,” tutup Amrodji. (ari)