telusur.co.id - Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan membongkar sindikat pembuatan tembakau sintetis, atau yang kerap disebut sinte di Pandeglang, Bogor dan Bandung. Total sebanyak 185, 513 kilogram tembakau sintetis berhasil disita.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, G sebagai otak pelaku tidak pernah bertemu dengan para bawahannya. Semua dikendalikannya melalui sosial media.
“Terkait dengan bagaimana sistem pembuatan dan pengambilannya, menagih bayaran hingga mengirimkan paket tersebut semuanya sesuai dengan pesanan. Karena ini dipasarkannya melalui media sosial,” ujar Yusri di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (31/5/21).
Disampaikan Yusri, pemesan dapat tembakau sintetis sesuai dengan keinginannya, karena para tersangka menyediakan sejumlah paket mulai harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Untuk paket 10 gram dijual tersangka seharga Rp 800 ribu, paket 25 gram seharga Rp 1,7 juta, dan paket 100 gram dijual Rp 5,5 juta.
“Nanti untuk pembayarannya itu ada dua cara itu bisa transfer atau cash melalui kaki tangannya ini,” jelasnya.
Sehingga, kata Yusri, taksiran dari barang bukti 185 kilogram tembakau sintetis yang disita polisi senilai Rp 15 miliar. Para pelaku juga mengaku dapat memproduksi puluhan kilo tembakau sintetis setiap harinya.
“Kalau dari hasil pemeriksaan para tersangka ini, mereka mengaku satu hari dapat membuat 20 kilogram tembakau sintetis. Kalau dirupiahkan, 10 gram senilai Rp 800 ribu maka totalnya bisa Rp 240 juta,” paparnya.
Ke depannya, lanjut Yusri, pihaknya akan terus berupaya membongkar jaringan narkoba yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Karena diyakini masih banyak pelaku yang bergerak memproduksi barang haram ini.
"Jelas masih banyak sekali aktornya di luar sana, sampai dengan lubang tikus pun akan dikejar. Karena terus terang ini sangat merusak,” tukasnya. (Tp)