telusur.co.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prasetyo harus mengembangkan pemeriksaan secara komprehensif, terkait ditemukannya gudang penimbunan bahan bakar minyak (BBM) milik AKBP Achirudin Hasibuan. Karena, temuan gudang penimbunan BBM ilegal milik AKBP Achirudin merupakan puncak gunung es atas maraknya kejahatan penyalagunaan penyaluran BBM bersubsidi.
"Artinya, masih ada gudang-gudang penimbunan BBM ilegal milik oknum aparat lain yang perlu ditertibkan," kata Anggota Komisi VII DPR Mulyanto, Jumat (28/4/23).
Politikus PKS ini menilai, temuan gudang milik Achirudin menjadi momentum sangat baik bagi Kapolri untuk memberantas jaringan mafia penimbunan BBM bersubsidi.
Komisi VII DPR RI, tutur dia, kerap mendapat laporan adanya kejahatan penimbunan BBM bersubsidi yang dibeking oleh oknum aparat keamanan. "Masalah ini sudah berulang kali disampaikan kepada pihak berwenang tapi hasilnya kurang memuaskan. Sekarang merupakan saat yang tepat bagi Kapolri untuk memberantas jaringan mafia penimbunan BBM ini," kata Mulyanto.
Dia juga meminta Kapolri berani menindak anak buahnya yang terbukti menjadi bagian dari jaringan kejahatan penimbunan BBM ini. Kapolri harus dapat mengungkap dan menuntaskan soal ini secara nasional.
"Kejahatan ini tidak mungkin dilakukan oleh satu pihak saja. Pasti ada pihak lain yang mendukung dan turut serta dalam menjalankan operasinya. Karena itu Kapolri harus bisa mengembangkan pemeriksaan perkara ini hingga terbongkar semua pihak yang terlibat," imbuhnya.
Mulyanto mengingatkan bahwa kejahatan ini dapat membuat kuota BBM bersubsidi jebol lantaran bahan bakar yang dikhususkan untuk warga yang tidak mampu mengalir kepada mereka yang tidak berhak.
"Hal ini terjadi karena selisih harga solar subsidi dengan solar industri cukup lumayan yaitu lebih dari sepuluh ribu rupiah," tukasnya.[Fhr]