telusur.co.id - Dunia Arab kembali bersatu suara dalam mengecam keras agresi militer terbaru Israel terhadap Iran. Dalam pertemuan darurat yang digelar di Istanbul menjelang KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), para menteri luar negeri negara-negara Arab menuding serangan udara Israel pada 13 Juni sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap hukum internasional dan kedaulatan Iran.
Dalam pernyataan bersama yang penuh kecaman, Liga Arab menyebut serangan itu sebagai provokasi berbahaya yang bisa memicu perang regional berskala besar, dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak guna mencegah eskalasi lebih lanjut. “Ini bukan hanya soal Iran,” kata salah satu diplomat senior Arab yang enggan disebutkan namanya. “Ini tentang perdamaian dan stabilitas seluruh kawasan.”
Para menteri menegaskan bahwa agresi militer terhadap Iran tidak dapat dipisahkan dari tindakan brutal Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk perluasan permukiman ilegal, blokade kemanusiaan, serta serangan berulang terhadap warga sipil Palestina.
Mereka menyerukan penghentian segera atas semua operasi militer Israel dan pembukaan akses kemanusiaan penuh ke Gaza, yang kini menghadapi krisis kemanusiaan akut akibat blokade dan pemboman yang tak kunjung reda.
Di tengah ketegangan yang terus meningkat, para menteri Arab juga menyuarakan dukungan penuh terhadap diplomasi nuklir damai Iran. Mereka mengecam keras segala serangan terhadap fasilitas nuklir yang berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Tak hanya itu, pernyataan Liga Arab juga mengangkat isu lama yang kembali mencuat: senjata nuklir Israel yang tidak diumumkan secara resmi. Dalam seruan yang tegas, mereka mendesak semua negara di kawasan untuk bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) — sebuah pesan jelas yang ditujukan pada Tel Aviv.
Sesi darurat ini mencerminkan kekhawatiran yang meningkat atas sikap agresif Israel yang dinilai terus memainkan peran destabilisasi di Asia Barat. Para menteri menegaskan pentingnya menghormati kedaulatan dan wilayah udara semua negara serta mengecam segala bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh pihak-pihak bermusuhan. “Dunia tidak bisa diam. Ketika hukum internasional diinjak-injak, ketidakstabilan akan menjadi harga yang harus dibayar semua pihak,” kata Menteri Luar Negeri Yordania.
Pernyataan bersama ini menjadi sinyal kuat bahwa dunia Arab tidak akan tinggal diam menghadapi langkah-langkah provokatif yang membahayakan perdamaian kawasan.[]
sumber: TNA