telusur.co.id - Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Ahmad Riza Patria menyampaikan, suatu hal yang lumrah dalam dunia perpolitikan apabila ada pihak yang mengalihkan dukungan dalam sebuah kontestasi.
Politisi Gerindra itu pun menegaskan, tujuh pihak yang mengalihkan dukungan kepada pasangan calon lain merupakan mantan caleg yang mendapatkan suara rendah saat pemilu legislatif.
"Kami sampaikan, memang ada beberapa mantan caleg dari beberapa partai yang menyatakan mendukung pasangan lain," kata Ariza di Jakarta, Jumat (1/11/24).
"Itu biasa, hak demokrasi, hak pribadi sekalipun yang bersangkutan setelah kami cek adalah caleg-caleg dengan perolehan suara yang sangat kecil, yang tidak signifikan," sambungnya.
Dia mengatakan bahwa sejumlah anggota KIM Plus itu merupakan mantan caleg yang mungkin belum berhasil menduduki DPRD Jakarta.
"Memang perolehan suaranya mungkin masih kecil. Saya cek ada yang 192 suara, ada yang 532 suara, sehingga memang masih jauh untuk dapat duduk di DPRD. Beberapa teman-teman kita ini mungkin ingin mencari tempat lain sehingga memberikan dukungan sekalipun partainya semua solid," ungkap Ariza.
Ariza memastikan, peralihan dukungan dari tujuh mantan caleg KIM Plus tak memengaruhi kinerja tim pemenangan RIDO untuk memenangkan Ridwan Kamil-Suswono.
Bahkan, 16 partai pengusung semakin optimis Ridwan Kamil-Suswono memenangkan Pilkada Jakarta dalam satu putaran.
"Ya, memang di era demokrasi ini semua punya hati yang sama, namun ada saja yang lebih-lebihkan. Makanya malam ini kami menyatakan kami semua 16 partai solid, kompak, semakin baik, semakin kuat, semakin optimis, semakin yakin dengan program-program yang kami tawarkan kepada warga Jakarta dan mendapat respon yang baik alhamdulillah," Imbuhnya.
Adapun 16 partai pendukung Ridwan Kamil-Suswono yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), Partai Buruh, PKN, dan PBB. [Fhr]