telusur.co.id - Massoud Pezeshkian terpilih sebagai presiden baru Republik Islam Iran ke-9 dengan meraup suara mayoritas rakyat Iran.
Pemilihan presiden Iran ke-14 putaran kedua diadakan pada hari Jumat (5/724). Berdasarkan hasil akhir penghitungan suara, Massoud Pezeshkian menjadi presiden terpilih rakyat Iran.
Menurut Pars Today, Pezeshkian memperoleh 16.384.403 suara dari total 30.530.157 suara (total surat suara sah dan tidak sah) di dalam dan di luar Iran.
Sementara Saeed Jalili, calon lainnya pada pemilu presiden Iran ke-14 puataran kedua meraih 13.538.179 suara.
Presiden Iran kesembilan lahir pada tahun 1333 HS dan memiliki gelar spesialis bedah jantung.
Pezeshkian pernah memegang posisi Menteri Kesehatan Iran dalam pemerintahan reformasi dari tahun 1380 hingga 1384 HS.
Dia juga menjadi wakil masyarakat Tabriz, Azarshahr dan Osko di Parlemen Iran selama 5 periode.
Pezeshkian juga merupakan Wakil Parlemen Iran periode ke-10.
Pada pemilihan umum presiden Iran ke-14, Pezeshkian memasuki arena persaingan dengan slogan “Untuk Iran” dan upaya mewujudkan “keadilan”, memantapkan persatuan dan kohesi dalam masyarakat serta melaksanakan ketentuan “Program Pembangunan Ketujuh” Iran berdasarkan kebijakan Imam Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam.
Saat kampanye pemilu presiden, Pezeshkian juga berjanji jika menang pemilu, ia akan membentuk Komite Pemantau Pemerintah dan ini akan menjadi jembatan antara rakyat dengan pemerintah dan negara.
Pada pemilihan umum presiden Iran ke-14 putaran pertama, pada hari Jumat tanggal 8 Juli, Mostafa Pourmohammadi, Saeed Jalili, Mohammad Bagher Ghalibaf dan Massoud Pezeshkian saling bersaing, tapi mengingat tidak satupun dari mereka dapat memperoleh suara mayoritas mutlak, pemilihan dilanjutkan ke putaran kedua dengan partisipasi Masoud Pezeshkian dan Saeed Jalili yang memperoleh suara terbanyak.
Terakhir, pada pemilu yang digelar hari Jumat (5/7/24), Pezeshkian terpilih menjadi Presiden Islam Iran ke-9 dengan perolehan 13.384.403 suara.
Pada pemilu kali ini, kehadiran warga Iran di luar negeri juga bertambah.
Alireza Mahmoudi, Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Luar Negeri menyinggung sambutan antusias warga Iran di luar negeri terhadap pemilu dan mengumumkan bahwa pada putaran kedua pemilu, kehadiran warga Iran di kotak suara di luar negeri 20% lebih banyak dibandingkan putaran pertama.
Kepala Kantor Perlindungan Kepentingan Iran di Washington juga mengumumkan bahwa pemilu tersebut diterima dengan baik oleh warga Iran yang tinggal di Amerika meskipun ada hambatan dari beberapa penentang. [Tp]