telusur.co.id - Ratusan massa demonstran dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Badan eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berusaha merobohkan pagar beton dibalut kawat yang berdiri untuk menghadang massa menuju Istana Negara.
Pantauan telusur.co.id di lokasi, massa dari GMNI dan BEM SI terlihat sudah naik pitam lantara pihak dari Istana yang tak kunjung mendatangi para demonstran.
Mereka berusaha merobohkan satu per satu pagar beton dan terlihat pula massa dari GMNI membakar sebuah ban serta lemparan botol ke arah polisi pun tak terhindarkan.
"Revolusi, Revolusi, Revolusi," ucap sejumlah pengunjuk rasa.
"Robohkan," lanjutnya.
Sebelumnya, Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/23).
Pantauan telusur.co.id di lokasi, massa aksi datang ke tempat unjuk rasa sekitar pukul 15.30 dengan mengenakan berbagai macam almamater serta membawa bendera asal kampusnya masing-masing.
Salah seorang orator di atas mobil komando mengatakan, selama 9 tahun Presiden Joko Widodo menjabat dinilai tidak ada legacy serta kebijakan yang baik yang dilakukan sebagai kepala negara.
"Hutang di mana-mana, konflik agraria di mana-mana, sawah perkebunan masyarakat desa dihilangkan Pak Jokowi oleh proyek setan Pak Jokowi," ucap mahasiswa dalam orasinya.
BEM SI pun memberikan raport merah kepada Joko Widodo atas kebijakan maupun legacy yang dianggap merugikan masyarakat Indonesia.
"Sepakat jokowi harus dikasih rapor merah?," Ujar orator bertanya kepada massa peserta aksi. Massa pun menjawab "Sepakaat...!" [Fhr]



