Oleh: Suroto*
Banyak yang bertanya pada penulis bagaimana cara membangun koperasi secara sederhana agar bisa berjalan. Tapi biasanya sebelum bertanya mereka mengeluhkan persoalan betapa sulitnya untuk membangun koperasi.
Ada yang katakan kalau mereka itu gagal memotivasi orang untuk mengumpulkan modal koperasi karena pada umumnya orang itu hanya mau pinjam uang di koperasi. Ada yang katakan kalau orang itu sudah trauma terhadap koperasi dan segudang alasan lainya.
Saya melihat semua keluhan yang terjadi itu karena di pikiranya membangun koperasi itu seakan membangun sesuatu hanya untuk kepentingan orang lain semata. Tapi lupa bahwa membangun koperasi itu agar motivasinya kuat harusnya berangkat dari kepentingan diri sendiri. Ingat, koperasi itu adalah gerakan menolong diri sendiri melalui kerjasama. Self help through mutual help.
Begini, koperasi itu bukan sesuatu yang rumit. Ketika mau membangun koperasi itu baiknya juga tidak usah diembel embel hal hal yang berat. Mulailah seperti mau membangun usaha sendiri. Seperti misalnya saat membangun usaha warung makan, membuka kios, kerajinan rumah tangga, produksi barang, usaha tambak udang, membangun rumah sakit, bank, bercocok tanam dan lain lain.
Ketika membangun bisnis sendiri itu kan ada ide, ada setidaknya peluang pasar, dan perlu modal serta manajemen. Semua mustinya dipikirkan terlebih dahulu, diset baik secara tertulis atau secara mental.
Nah setelah itu barulah pikirkan, kira kira untuk mewujudkan ide bisnis anda itu apakah semua persyaratan di atas dapat anda penuhi sendiri ataukah perlu kerjasama dengan orang lain? Kalau kerjasama dengan orang lain maka bentuklah semacam kesepakatan, mau tertulis atau tidak tertulis. Tapi saran saya baiknya ditulis dalam bentuk perjanjian agar orang mematuhi dan paham hak dan kewajibanya.
Kalau bisa dipenuhi sendiri maka jalankan saja bisnis itu sendiri. Tidak usah banyak pikiran. Jalankan saja dan kalau bisnis gagal nikmati sendiri. Diam diam saja dan cari sebab musababnya kenapa gagal dan cari solusinya. Kalau berhasil maka barulah kemudian pikirkan bagaimana pengembanganya jika usaha itu ingin dikembangkan jadi koperasi.
Pikirkan bahwa ketika anda ingin kembanhkan usaha koperasi itu seperti halnya anda sedang ingin mengembangkan bisnis melalui kegiatan IPO ( initial public offering) alias mencari modal dengan mendaftarkan usaha anda di Bursa Saham. Hanya saja ini bukan seperti di bursa efek seperti itu, melainkan tawaran ke tetangga, teman, atau orang orang yang anda kenal baik karakter maupun visinya. Barulah sistem koperasi itu masukkan ke dalam sistem bisnis anda.
Caranya sederhana, anggaplah tadinya anda membangun toko di rumah anda. Kemudian anda ingin mengkoperasikan toko anda. Ketika anda memikirkan untuk mengkoperasikan, di pikiran anda harus jelas. Berkoperasi itu berarti bekerjasama dengan orang lain.
Ketika berkoperasi anda harus paham bahwa tujuan berkoperasi itu adalah untuk membangun keadilan ekonomi, bukan semata untuk mengeruk keuntungan pribadi. Jadi anda harus paham bahwa mengembangkan koperasi itu tujuanya bukan semata membangun bisnis untuk memgejar keuntungan pribadi melainkan juga ingin berbagi. Kalau anda tidak sepakat dengan nilai keadilan maka jangan pernah anda berfikir untuk berkoperasi.
Langkah selanjutnya adalah, secara diam diam anda persiapkan saja mengarahkan bisnis toko anda itu untuk dikoperasikan. Caranya adalah ; catat semua belanjaan pelanggan anda dalam semacam " buku anggotanya". Saran saya sih gunakan komputerisasi atau digitalisasi data anda. Sekarang perangkat komputer dan aplikasi bahkan bisa kita dapatkan dengan murah.
Siapkan laporan keuanganya, dan hitung perolehan keuntungan dari usaha anda selama satu tahun berapa. Kalau sudah, tentukan berapa keuntungan yang ingin anda alokasikan untuk pelanggan ( calon anggota ) yang sudah loyal berbelanja di toko anda.
Sebutlah 49 persen anda ingin membagi keuntungan itu kepada mereka.Tergantung dari keputusan anda pribadi. Jika untung bersih setelah dikurangi keseluruhan biaya overhead seperti gaji untuk anda, administrasi, penyusutan dan lain lain misalnya 100 juta maka 49 juta itu anda harus relakan untuk dibagi.
Buat undangan kepada pelanggan yang sudah terekam dalam pembukuan anda atau data digital anda. Setelah itu sampaikan kalau anda ingin mengkoperasikan usaha anda dan membagi keuntungan yang sudah anda hitung semua. Pembagianya proporsional siapa yang belanja lebih banyak dapat untung lebih banyak. Sehingga resiprokatif sifatnya.
Penulis yakin, pelanggan yang anda undang pasti akan sangat senang. Mereka pasti akan terkaget dengan ide anda dan mereka akan semakin bersemangat untuk kedepan berbelanja di toko anda semua. Omset dan keuntungan kemungkinan akan meningkat tajam setelah itu.
Langkah selanjutnya, tahun buku kedepannya siapkan keputusan misalnya untuk ekspansi. Sampaikan kalau untuk tujuan perluasan atau pengembangan toko baru itu juga butuh modal. Ajakalah konsumen untuk berfikir ikut investasi. Anda bisa tawarkan misalnya bagaimana kalau bagian keuntunganya itu sebagian dibagi dan sebagianya dijadikan dana cadangan (reserve fund) untuk menambah modal atau ekspansi usaha.
Sampaikan kepada mereka kalau hitungan pembagian keuntungan kedepan itu setelah ada partisipasi modal dari setiap anggota maka pembagian keuntungan itu dasarnya ada dua, ada bagian keuntungan dengan dasar partispasi modal dan partisipasi belanja.
Hitunganya begini; jika pembagian keuntunganya itu 49 persen untuk konsumen atau anggota maka sebutlah untuk yang dasarnya partisipasi modal itu 20 persen dan untuk pembelanjaan 29 persen.
Setelah itu orang pasti akan muncul semangatnya untuk dua hal penting: semakin loyal belanja dan semakin semangat untuk memodali koperasi.
Setelah itu, jangan kaget kalau mereka akan bahkan bersemangat untuk alokasikan modalnya bukan hanya bersumber dari alokasi bagian keuntungan mereka, bisa jadi mereka akan menarik uangnya di bank yang selama ini hanya berbunga rendah untuk diinvestasikan.
Ingat lagi, dengan sistem koperasi ini, maka kabar beritanya pasti akan meluas cepat kemana mana. Pelanggan anda mungkin akan bertambah dan membeludak. Semua orang ingin belanja dan investasi ke tempat anda.
Anda akan sangat sibuk sekali. Bisa jadi anda harus mengangkat karyawan untuk melayani konsumen yang semakin banyak dan atau untuk memberikan pelayanan toko toko selanjutnya. Anda harus mengangkat banyak staf dan juga yang pasti manajer dan juga koordinator toko anda.
Nah, kalau sudah begini, maka anda boleh saja mengurangkan bagian keuntungan anda karena adanya penambahan modal dari anggota. Anda mungkin bahkan cukup mengambil keuntungan 10 persen saja. Tapi 10 persen ini tentu nilainya akan sangat besar ketika anda hanya mengambil keuntungan dari toko kecil dan sumber modal anda yang awal.
Kalau sudah, ketika rapat rapat tahunan anda bisa diskusikan dengan anggota apa saja rencana pengembangan usaha selanjutnya. Jangan kaget kalau kemudian akan muncul banyak ide bisnis baru. Mungkin mereka akan punya ide bagaimana kalau dirikan POM Bensin, bangun restauran, kembangkan bisnis perumahan, rumah sakit, listrik terbarukan, eksport, bisnis wisata, transportasi, logistik, dan lain sebagainya.
Kalau sudah meluas dan mekar ke berbagai sektor maka anda harus siapkan manajemen untuk dikembangkan menjadi group atau holding koperasi. Manajemen akan semakin komplek. Laporan keungan sifatnya juga sudah konsolidasi lintas departemen atau sektor. Anda butuh manajer sektor dan juga mungkin seorang General Manajer atau Chief Executive Officer (CEO) untuk memimpin dan konsolidasikan bersama.
Satu saat nanti, ketika bisnis sudah menggurita kemana mana, maka anda mumgkin cukup mengambil bagian keuntungan 5 persen atau bahkan lebih kecil dari itu. Lalu anda bisa deklarasikan bahwa setiap orang itu punya hak suara sama dalam mengambil keputusan perusahaan. Agar keadilan tetap terjaga dan bukan kekuasaan berada di tangan satu orang atau segelintir orang yang berkuasa karena jumlah modalnya yang besar.
Penulis yakin, pengaruh bisnis dan organisasi anda pasti akan sangat besar sekali. Nilainya tidak lagi hanya bisnis dan sosial, bahkan akan memiliki kekuatan dan posisi tawar politik. Anda tidak perlu kampanye, kalau masyarakat di kabupaten anda misalnya sudah 60 persen menjadi anggota koperasi anda, maka untuk mencalonkan jadi Bupati anda akan menang mutlak.
Anda juga saya yakin tidak akan jadi bupati penipu rakyat yang hanya jual kepentingan perut anda, atau turuti keserakahan pribadi anda karena selama ini anda sudah perjuangkan sistem keadilan, kepedulian, demokrasi, kejujuran dan lain lain itu dalam keseharian.
Koperasi seperti inilah yang kemudian akan menjadi kekuatan kemandirian, kedaulatan dan juga tingkatkan harga diri rakyat Indonesia. Koperasi seperti inilah yang akan lahirkan rakyat yang penuh kebersamaan dan berkarakter baik. Bagaimana? Tertarik? mulailah. Jangan dibuat rumit.[***]
*) Ketua AKSES (Asosiasi Kader Sosio Ekonomi Strategis)/CEO INKUR Federation (Induk Koperasi Usaha Rakyat)