Menlu Iran: Akan Ada Kejutan Lain dari Pejuang Palestina Jika Perang di Gaza Terus Berlanjut - Telusur

Menlu Iran: Akan Ada Kejutan Lain dari Pejuang Palestina Jika Perang di Gaza Terus Berlanjut

Pertemuan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian dengan Menlu Turki Hakan Fidan di Ankara, Rabu (1/11/23). (Foto: Presstv).

telusur.co.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian memperingatkan Israel dan Amerika Serikat (AS) bahwa akan adanya ‘kejutan lain’ dari para pejuang perlawanan Palestina jika perang di Gaza terus berlanjut.

“Dalam pertemuan saya kemarin, para pejabat politik Hamas mencatat bahwa jika perang tidak dihentikan, kawasan ini akan semakin dekat untuk mengambil keputusan yang lebih besar,” katanya dalam konferensi pers bersama dengan sejawatnya dari Turki Hakan Fidan di Ankara, Rabu (1/11/23), dikutip Presstv.

Amir-Abdollahian bertemu Fidan di Turki sehari setelah mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Hamas di Qatar.

“Jika perang tidak dihentikan, (tanggung jawab) perluasan perang secara langsung berada di tangan rezim Zionis dan AS. Washington harus menerima tanggung jawab atas dukungan penuhnya terhadap pembunuhan orang dan menangani konsekuensinya,” katanya.

“Jika perang terus berlanjut, kondisinya tidak akan tetap sama dan kubu perlawanan akan melakukan tindakan mengejutkan lainnya,” tambahnya.

Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap pasukan Israel pada tanggal 7 Oktober sebagai reaksi agresi kaum Zionis Israel terhadap warga Palestina selama puluhan tahun.

Operasi Hamas mendorong Israel untuk memborbardir Gaza setiap hari, dan sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 8.796 orang, dua pertiga di antaranya adalah wanita dan anak kecil, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Menlu Iran mengatakan pihaknya terus menindaklanjuti pembicaraan politik untuk mengakhiri pemboman Israel sesegera mungkin.

Dia juga mengatakan Hamas telah memberi tahu Teheran bahwa 50 tawanan Israel terbunuh dalam pemboman Israel sejauh ini.

“Hamas memberi tahu kami bahwa dalam pemboman selama 26 hari terakhir, beberapa tawanan yang ditawan di zona aman seperti rumah sakit telah terbunuh. Jumlah orang ini mencapai 50 orang,” terangnya.

“Rezim Israel menggunakan semua jenis senjata terlarang. Jika Anda mengikuti laporan Gaza, (jumlah) mereka yang terbunuh dan terluka menunjukkan jenis dan keragaman senjata terlarang yang digunakan,” sambungnya.

Amir-Abdollahian mengatakan Iran telah mengusulkan sebuah konferensi para kepala negara Muslim dengan tujuan menghentikan kejahatan perang Israel, dan usulan itu disambut baik oleh banyak pemimpin Muslim. Ia berharap konferensi itu bisa segera digelar.

Dia juga menyerukan dunia Muslim untuk memboikot produk Israel.

“Tugas kita yang pertama dan terpenting, sebagai umat Islam dan negara-negara Arab, adalah memberlakukan embargo terhadap barang-barang Israel, lebih sensitif dalam pengiriman bahan bakar dan barang ke Israel dan mengakhirinya,” kata Amir-Abdollahian.

Sementara itu, Menlu Turki mengatakan pihaknya tidak ingin konflik di Gaza berubah menjadi perang regional.

“Tidak sulit untuk memprediksi bahwa spiral kekerasan ini akan tumbuh,” katanya.

Dia juga mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Iran “menyampaikan kepada kami bahwa ada indikasi kuat bahwa unsur-unsur bersenjata lainnya di kawasan mungkin akan melakukan intervensi dalam konflik jika kondisinya tidak berubah.”

“Gencatan senjata dan perdamaian menjadi lebih penting. Kami tidak ingin tragedi kemanusiaan di Gaza berubah menjadi perang yang berdampak pada negara-negara di kawasan. Kami terus mengupayakan gencatan senjata, kemudian perdamaian permanen,” terangnya.

Dia menegaskan kembali bahwa negaranya siap untuk “mengambil tanggung jawab dan menjadi penjamin” dalam konflik yang sedang berlangsung. [Tp]


Tinggalkan Komentar