Telusur.co.id - Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid, peran rakyat untuk membuat Indonesia bersih dari korupsi, masih sulit dilakukan. Pasalnya menurut Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan (MPR) RI ini, karena belum ada kesadaran untuk memilih tokoh dan partai yang bersih.
“Dan uniknya partai yang kadernya banyak korupsi di Indonesia tetap banyak dipilih rakyat. Ini perlu dikoreksi masyarakat,” ujarnya, Senin 26/3) di Padang Sumatera Barat.
Padahal menurutnya, kalau rakyat mau Indonesia bersih dari korupsi, mestinya korelatif dengan pilihan yang dilakukan saat pemilihan umum.
Hiidayat Nur Wahid juga menegaskan sesungguhnya melalui pemilu rakyat memiliki kemampuan untuk menjadikan Indonesia bebas dari korupsi.
“Rakyat bisa kok menghadirkan Indonesia yang bersih. Dilihat saja siapa yang korupsi, kader partai mana yang paling banyak korupsi. Mereka (kader dan partai) tidak usah dipilih lagi,” tandasnya.
Jika nanti tingkat keterpilihan kader serta partai yang banyak korupsi dalam pemilu kemudian menurun, menurut Hidayat justru bagus. Sebab, selain hal itu akan menjadi hukuman bagi mereka, akan memberikan pelajaran berharga agar segera meninggalkan praktek-praktek korupsi.
“Para anggota partai kemudian akan mengevaluasi kinerja mereka. Upaya-upaya untuk meninggalkan korupsi saya yakin dilakukan untuk kembalikan suara rakyat,” tandas tokoh PKS itu (pri)