Anggota DPR, Muhammad Misbakhun membantah keluar dari diskusi karena kalah debat dengan politisi partai demokrat, Jansen Sitendoan.
Misbakhun mengaku keluar dari diskusi karena harus menghadiri rapat dengan badan legislasi DPR yang kebetulan waktunya berbarengan dengan acara tersebut.
“Saya sejak awal menyampaikan pada moderator bahwa saya ada rapat Baleg yang waktunya bersamaan, karena Baleg sudah menunggu sejak awal sampai 45 menit,” ucapnya dalam keterangan yang diterima, Selasa (12/4/18).
Misbakhun mengakui, ketika meninggalkan forum diskusi memang bersamaan saat Jansen menyampaikan pendapatnya, tapi itu bukanlah sebuah perdebatan subtansi masalah yang sedang dibahas dalam diskusi dialektika demokrasi dengan tema “Putusan PN Jaksel Soal Century, Bisakan Boediono Tersangka”.
“Saya saat itu meralat pernyataan Jansen bahwa Audit BPK ditandatangani oleh Hadi Poernomo, lalu saya meralat bahwa audit BPK soal Century itu tidak pernah ditandatangani oleh Hadi Poernomo.”
Kata dia, Audit BPK atas Bank Century ditandatangani oleh Taufiqurahman Ruqi dan Hadi Poernomo pada tahun 2013 hanya menyampaikan hasil audit sebagai ketua BPK, saat itu atas hasil audit lanjutan atas kasus Bailout Century yang juga tidak ditandatangani oleh Hadi Poernomo sebagai Ketua BPK.
“Jadi sangat berbeda pengertian antara menandatangani hasil audit dan mengumumkan,” jelasnya.
Dalam kaitan kasus Century, Misbakhun mengaku mempunyai data yang sangat lengkap. Semua audit BPK, semua edisi sudah di pahaminya secara mendalam, sehingga secara subtansial mengerti secara detail kasus Century yang saat ini ramai kembali
“Saya mempunyai sejarah dan pengalaman untuk berdebat dengan subtansi-subtansi yang elegan, membangun ide dan gagasan yang kongkrit dan solutif. Bukan karakter dan tabiat saya untuk meninggalkan forum tanpa ada kepentingan atau keperluan lain yang sangat penting,” ucapnya.[far]