MPR: Tiada Sukses Tanpa Proses - Telusur

MPR: Tiada Sukses Tanpa Proses


Telusur.co.id -

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengungkapkan bahwa kesuksesan dan kebesaran seseorang, di belakangnya pasti ada rangkaian proses dan tekanan yang harus dijalani seseorang tersebut hingga bermetamorfosis menjadi besar dan sukses. Intinya tidak ada muncul orang besar tanpa tempaan dan cobaan serta ujian dalam hidupnya.

Hal tersebut diungkapkannya di hadapan sekitar seribuan mahasiswa dan mahasiswi berbagai Fakultas Universitas Mulawarman dan mahasiswa perguruan tinggi seputar kota Samarinda, di aula Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (11/4/18).

Hadir dalam acara tersebut antara lain CEO Kami Indonesia dan anggota DPD RI Asri Anas, mantan Ketua KPK Abraham Samad, Tubagus Dedy Gumelar (Miing), Wakil Rektor III Dr. Encik Ahmad Syaifuddin dan Presiden BEM Unmul.

Lebih jauh, Mahyudin mengatakan, sebatang pohon yang besar dan kuat saja awalnya hanya sebuah biji kecil, yang kemudian melalui serangkaian proses, tekanan lama kelamaan tumbuh menjadi batang pohon yang kuat dan besar.

“Begitupun kalian mahasiswa akan bisa tumbuh menjadi besar dan sukses dengan melalui proses yang harus dilalui dengan semangat, daya juang tinggi dan motivasi tinggi dalam hidup,” ujarnya.

Dikatakan Pimpinan MPR putera daerah Kalimantan Timur ini mahasiswa generasi sekarang sebenarnya sudah sangat nyaman dengan tersedianya berbagai fasilitas dan dukungan pendidikan luarbiasa lengkap plus teknologi informasi yang sangat canggih sehingga potensi untuk menjadi hebat dan besar lebih berpeluang besar.

“Dulu saya, hanya untuk menempuh pendidikan sarjana saja sangat sulit terutama soal finansial. Sangat luarbiasa tekanan dan tempaan yang saya alami dalam perjuangan saya dahulu. Hanya untuk pulang dan pergi untuk bertemu orang tua pasca kabar kelulusan diterima di PT dan kembali lagi untuk registrasi ulang, saya terkendala masalah ongkos. Kalian di jaman modern sekarang semestinya harus lebih maju dan hebat daripada saya,” ungkapnya.

Hal tersebut sangat ditekankan peraih gelar Doktor Ilmu Pemerintahan ini harus serius diperhatikan mahasiswa, sebab Indonesia akan mengalami bonus demografi (merupakan kondisi di mana populasi usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif) yang diprediksi akan mengalami puncaknya di Indonesia pada tahun 2030 dan mahasiswa generasi muda adalah bagian dari itu.

“Masalah besarnya adalah, apakah bonus demografi itu akan menjadi manfaat dan menjadi kekuatan besar bangsa ini atau malah menjadi beban bagi bangsa ini. Bonus demografi akan jadi masalah jika satu daerah penduduknya banyak tapi ekonominya tidak bagus sedangkan yang mau makan banyak maka aksi kriminalitas akan semakin banyak. Tapi, jika penduduknya banyak dengan ekonomi yang kuat akan menjadi kekuatan yang luarbiasa inilah yang harus dipersiapkan,” terangnya.

Mahasiswa generasi muda mesti memahami hal tersebut. Mulailah dari sekarang mempersiapkan kualitas diri dengan menempuh pendidikan dengan serius, rajin serta berupaya keras untuk sukses.[far]


Tinggalkan Komentar