telusur.co.id - Panel Survei Indonesia kembali melakukan survei dengan tema mengukur pengaruh cawe-cawe Jokowi pada Pemilu 2024 terhadap preferensi pilihan publik pada calon presiden-calon wakil presiden
Survei dilakukan mulai 15 -27 Januari 2024 dengan sampel 2.242 Warga Negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih saat pemilu 2024. Responden tersebar di 480 kabupaten dan kota.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang lebih 2,07 persen.
Direktur Eksekutif PSI, Dominiko Bagas Mahendra mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan PSI, ditemukan sebanyak sebanyak 23,4 persen responden yang memilih Jokowi pada pilpres 2019 dan sebanyak 18,4 persen merupakan pemilih Prabowo Subianto.
"Sebanyak 18,9 persen merupakan responden yang tidak memberikan hak suaranya di Pilpres 2024 dan sebanyak 39,1 persen baru akan menjadi pemilih di Pemilu 2024," kata Bagas dalam keterangan tertulis, Selasa (30/1/24).
Bagas menyebutkan, dari hasil penelitian, sebanyak 48,4 persen menginginkan presiden dan wakil presiden yang bisa melanjutkan program program pemerintahan Jokowi- Ma'ruf Amin. Kemudian sebanyak 51,6 persen menginginkan pemimpin yang berani dan tidak bisa di intervensi oleh kepentingan asing
"Hasil penelitian menunjukan jika pilpres digelar hari ini didapati responden yang memilih Prabowo-Gibran sebanyak 54,9 persen. Sebanyak 28,8 persen memilih Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan sebanyak 12,1 persen memilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selebihnya belum menentukan pilihan sebanyak 4,2 persen," ujarnya.
Menanggapi hasil survei tersebut, pengamat politik yang juga guru besar Unair Prof Kacung Marijan mengatakan, pengaruh Jokowi pada Pilpres 2024 masih kuat. Pasalnya, saat ini elektabilitas Jokowi sebagai presiden masih tinggi di masyarakat.
"Kalau kita lihat survei PSI menunjukkan elektabilitas Jokowi sebagai presiden masih kuat dan memiliki pengaruh pada pilpres 2024," kata Marijan.
Jika dilihat dari ketiga capres, sambung Marijan, terlihat jika Prabowo-Gibran yang lebih dilirik Jokowi di Pilpres 2024. Pasangan nomor urut 2 ini paling berkomitmen meneruskan program Jokowi yang selama ini sudah berjalan.
"Kalau saya lihat dari ketiga capres lebih terlihat Prabowo-Gibran yang lebih dilirik Jokowi di Pilpres 2024, bukan karena ada anaknya Gibran sebagai cawapres tapi pasangan nomor urut 2 ini paling berkomitmen meneruskan program Jokowi yang selama ini sudah berjalan," ucap dia.
Prabowo-Gibran lebih dipercaya karena di dalam koalisi juga ada partai Golkar yang lebih pengalaman dalam ekonomi. Keberlanjutan program Jokowi akan tetap berjalan jika pasangan capres cawapres nomor urut 2 itu menang pilpres 2024.
"Prabowo-Gibran lebih dipercaya karena di dalam koalisi juga ada partai Golkar yang lebih pengalaman dalam ekonomi, dan keberlanjutan program Jokowi akan tetap berjalan jika pasangan capres cawapres nomor urut 2 itu menang pilpres 2024," tukasnya. (Ts)