telusur.co.id - Partai Buruh memastikan akan menggelar demo besar-besaran ke seluruh kantor Bawaslu di Indonesia, jika tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti.
Adapun keluhan mereka, pertama, banyaknya calon legislatif (caleg) dari Partai Buruh yang dicoret dari daftar calon tetap (DCT), karena tidak bisa menyerahkan surat pemberhentian/ Padahal, caleg-caleg tersebut sudah mengajukan pengunduran diri ke perusahaan.
Kedua, caleg yang sudah memiliki DCT diminta mundur oleh perusahaan, karena hak-haknya akan dihapus dan diminta cuti atau di-PHK. Dan ketiga, caleg partai buruh dilarang melakukan kampanye di media sosial karena dimata-matai dan bahkan dikenakan sanksi berat.
"Tiga kategori inilah yang kami laporkan, tapi yang terbanyak adalah yang diminta mundur dari pencaleg-an akibat perusahaan tidak mau ada buruhnya yang menjadi anggota dewan," ujar Ketua Tim Khusus Partai Buruh Said Salahuddin, di depan Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/24).
Said lantas mempertanyakan, kenapa para buruh dilarang berpartai. Padahal, tujuan buruh menjadi caleg ialah membela kaumnya. Karena itu, Partai Buruh menuntut keadilan pada Bawaslu.
Dalam rangka menuntut keadialn ini, Partai Buruh melaporkan kasus-kasus tersebut kepada Bawaslu untuk menindaklanjuti terhadap kurang lebih 30-an kasus yang terjadi di sekitar di 30-an Kabupaten/Kota yang tersebar di 13 Provinsi.
"Bawaslu yang diam, Bawaslu yang tidak peduli adalah Bawaslu yang patut untuk terus kita ingatkan. Kalau sudah kita ingatkan nggak mau juga, kita akan geruduk kantor Bawaslu seluruh Indonesia, termasuk kantor Bawaslu RI," kecamnya.
Said juga mengultimatum, jika tuntutan Partai Buruh diabaikan, maka jangan salahkan pihaknya mengerahkan massa lebih besar untuk menutup kantor Bawaslu RI di seluruh Indonesia.
"Kami akan turunkan massa jauh lebih besar, anda tau kami kalau sekali turunkan massa bisa ratusan ribu, kami akan tutup gedung ini, ga peduli kami. Kalau sama partai-partai besar di senayan dia bisa diperintah, tapi kalau sama orang kecil, sama Partai Buruh, dia ga peduli," tegasnya.[Fhr]