Telusur.co.id - Setelah dilantik menjadi Ketua Komisi III DPR, Kahar Muzakir langsung memasang target selama masa kepemimpinannya. Target pertama, menjaga hubungan baik antara Komisi III dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kita buat dingin hubungan Komisi III dan KPK, tidak perlu panas,” kata Kahar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan dirinya bertekad memperbaiki semua hubungan dengan institusi lain sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar dan tidak menciptakan ketegangan.
Selain itu dia membantah bahwa dirinya ditunjuk Fraksi Golkar sebagai Ketua Komisi III DPR sebagai bentuk mengamankan kasus yang menjerat mantan Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
“Saya tidak bisa membayangkan bisa mengamankan kasus tersebut, bagaimana caranya pun saya tidak tahu,” ujarnya.
Kahar menjelaskan semuanya harus berjalan sesuai aturan yang berlaku karena Indonesia merupakan negara hukum dan menegakkan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran.
Sebelumnya, anggota Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir resmi menjadi Ketua Komisi III DPR menggantikan Bambang Soesatyo yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPR.
“Berdasarkan surat dari Pimpinan Fraksi Partai Golkar tentang perubahan Ketua Komisi III DPR dari Bambang Soesatyo digantikan Kahar Muzakir, apakah bisa disetujui,” kata Ketua DPR Bambang Soesatyo di Ruang Rapat Komisi III DPR, Jakarta, Rabu.
Setelah itu sebanyak 23 anggota Komisi III DPR dari sembilan fraksi menyatakan setuju lalu Bambang mengetuk palu. ( ant )