Pasien Positif Covid-19 di Kab.Subang Bertambah Jadi 18 Orang, Dua orang Meninggal Dunia - Telusur

Pasien Positif Covid-19 di Kab.Subang Bertambah Jadi 18 Orang, Dua orang Meninggal Dunia

Jubir tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Subang, dr.Maxi

telusur.co.id - Pasien positif Covid -19 di Kabupaten Subang yang sebelumnya kemarin 17 orang hari ini berdasarkan hasil Swab tambah lagi 1 orang  hingga menjadi 18 orang.

Hal ini dikatakan Jubir tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Subang, dr.Maxi di dampingi kepala BPBD Kabupaten Subang H. Hidayat dalam konfrensi pers  di hadapan para awak media bahwa, jumlah pasien terkonfirmasi Positif Corona (Covid-19) berdasarkan hasil SWAB bertambah satu orang dari sebelumnya 17 orang menjadi 18 orang.

"Ya...dari 18 orang tersebut, dua orang diantaranya meninggal dunia. Satu orang tambahan terkonfirmasi 1 orang positif Corona yang meninggal tersebut jenis kelaminnya perempuan berusia 56 tahun. Ia meninggal pada 11 April lalu di RS daerah Purwakarta dan dimakamkan sesuai protap kesehatan," paparnya.

Dijelaskan dr. Maxi, bahwa pasien yang positif terkonfirmasi covid-19, jumlahnya bertambah jadi 18 orang, namun yang 2 orang meninggal dunia, jadi yang ada dan masih diisolasi di RS berjumlah 16 orang.

"Ya...saat ini ada 16 orang masih masih mendapat perawatan medis. Ada 9 orang di isolasi di  RSUD Subang, 2 orang di rumah sakit luar Subang dan 5 yang isolasi mandiri,” jelas dr.Maxi

Adapun terkait dengan adanya 5 orang yang diisolasi mandiri di rumah yang terkonfimasi positif corona memang sejak awal ti dak dirawat di RSUD Subang.

"Mereka yang mengisolasi diri di rumah, mereka cukup paham tentang perawatannya karena dari tenaga kesehatan. Sehingga mendapat rekomendasi untuk isolasi Mandiri di rumah dan yang dua orang pun sama sete lah melalui berbagai pertimba ngan diperbolehkan untuk mengisolasi mandiri," paparnya.

Sementara  yang ODP sampai hari ini tercatat 4.406 orang yang sudah selesai dipantau artinya sudah melewati 14 hari diisolasi mandiri di rumah.

"Jadi sampai hari ini sebanyak 3.442 jadi ODP yang masih di pantau tinggal 964 orang jadi kurang lebih tinggal 20% dari odp yang ada," terangnya.

Menurut dr. Maxi tak hanya mas yarakat umum yang terinjeksi co vid-19 termasuk petugas keseha tan-pun di subang ada 6 orang perawat yang terinjeksi covid-19 itu dan kini diisolasi, kalau dok ter selama ini belum ada yang diisolasi karena dokter itu walau pun ada erat kaitannya dengan pasien positif, dokter telah meng gunakan Alat Pelindung Diri (APD) standar covid.

"Terkait dengan 6 orang tenaga perawat, yang merasa kontak dengan pasien yang meninggal,  mereka ke 6 orang ini lakukan isolasi mandiri di rumahnya. Artinya selama 14 hari mereka tidak bekerja. 10 orang yang kontaknya tidak terlalu erat, itu diisolasi di ruang tulip RSUD Subang, yaitu ruang VIV yang ditutup untuk pasien dikhusus kan untuk isolasi tenaga pera wat. Dalam isolasi ini mereka tidak libur tapi bekerja," ujarnya.

Selanjutnya, dr.Maxi juga menje laskan adanya perbedaan data yakni data yang ada di Kabu paten Subang dengan data yang ada di Pikobar.

"Hal ini karena perbedaan sum ber saja. Dinkes Subang meng ambil data dari seluruh rumah sakit dan melaporkan merawat pasien asal Kabupaten Subang," terangnya.

Kemudian ada pertanyaan bagai mana persiapan jika menghada pi ada lonjakan kasus ? Ia me nyampaikan, "Ya, yang jelas sesu ai informasi dari Plt Direktur RS UD Subang dr. Ahmad Nasuhi bahwasanya untuk ruang isolasi alamanda memiliki kapasitas yang memadai 16 bed," papar nya.

Kendati demikian dengan kondisi subang yang selalu ada lonjakan jumlah pasien positif covid-19, upaya tindak awal akan lakukan rapid test massal yang ke dua. Yang pertama, rapid test  diikuti 1.766 ODP.

"Kita besok kembali akan menggelar rapid test massal di 40 Puskesmas di Kabupaten Subang dengan total ODP sebanyak 1.200 orang Per Puskesmas setidaknya 30 orang. Kecuali yang mendapat penambahan adalah puskesmas yang punya kontak dengan positif terakhir. Yang mana akan ada penambahan selain tergantung tracking yang dilakukan oleh petugas kesehatan karena mereka adalah orang tanpa gejala," pungkasnya. [Asp]

Laporan : Deny Suhendar
 


Tinggalkan Komentar