Pastikan Tak Bakal Kampanye di Masjid, Prabowo: Gak Boleh, Nanti Aku Disemprit - Telusur

Pastikan Tak Bakal Kampanye di Masjid, Prabowo: Gak Boleh, Nanti Aku Disemprit

Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri acara Silaturahmi dan Tausiyah Kebangsaan di masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/23). (Foto: telusur.co.id/Tegar).

telusur.co.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto enggan berbicara terkait persoalan Calon Wakil Presiden yang nanti bakal mendampingi dirinya pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu ia ungkapkan usai menghadiri acara Silaturahmi dan Tausiyah Kebangsaan di Selasar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/23).

Prabowo mengungkapkan, bahwa berbicara politik di kawasan masjid merupakan hal terlarang dan tak boleh dilakukan.

"Eh ini gak boleh bicara politik di sini (masjid)," kata Prabowo.

Lebih lanjut Prabowo mengatakan, jika melakukan kampanye di kawasan masjid dirinya pasti bakal dikenakan sanksi oleh pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Sebagaimana amanat Pasal 280 Undang Undang Pemilu. Dalam lampiran penjelasan Pasal 280 huruf (h) UU Pemilu, peserta pemilu hanya boleh menggunakan tempat ibadah ketika diundang oleh pihak penanggung jawab tempat ibadah dan tidak memakai atribut kampanye pemilu,

"Masih kawasan (masjid), gak boleh (bahas politik) nanti aku disemprit (diberi sanksi sama Bawaslu) loh," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf mengecam keras apabila ada calon anggota dewan atau calon lain yang melakukan kampanye dengan  memanfaatkan tempah ibadah.

Pria yang akrab dengan sapaan Gus Yahya itu menilai hal itu sangatlah berbahaya, karena tempat ibadah tidak layak dijadikan sebagai tempat untuk berkampanye.

"Itu berbahaya sekali, jadi tolong, harap ya, memang dulu pernah ada ya pelarangan atau peraturan kampanye di tempat ibadah," kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/23).

Gus Yahya pun meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mempertegas aturan mengenai kampanye di tempat ibadah. 

"Jadi, cuma sekarang apa namanya parameter kampanye di tempat ibadah itu seperti apa saya kira mungkin perlu dipertegas ya," katanya.

Sekali lagi, ia pun meminta hal tersebut supaya tidak terjadi saat pemilu 2024 berlangsung.

"Nah ini berbahaya, kampanye di tempat ibadah itu berbahaya sekali. Tolong jangan, jangan dilakukan, tolong jangan dilakukan," pintanya.

Gus Yahya berharap, Pemilu 2024 bisa menjadi ajang pemilihan yang santai dan tidak terlalu diambil perasaan jika lawannya kalah dalam pemilihan. 

"Jadi kita berharap pemilu ke depan ini bisa jadi pemilu yang lebih rileks, pemilu yang gak pake baper-baperan, yang tidak pake menghalalkan darah orang," tandasnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar