telusur.co.id - Men Keuangan Israel Bezelel Smotrich menghendaki agar Tepi Barat digempur dengan helikopter dan tank.
“Kami minta dari PM Benyamin Netanyahu untuk memanggil delegasi Israel dari Aqaba, Yordania,” cuit pejabat Israel yang dikenal radikal ini, dikutip Kantor berita Sputnik, Senin (27/2/23)..
Desakan ini disampaikan Smotrich menyusul operasi berani syahid di Nablus yang menewaskan 2 orang Zionis.
Setelah operasi berani syahid tersebut, situasi di kawasan itu memanas dan gerombolan orang-orang Israel membakar sejumlah titik.
Menanggapi kejahatan ini, Brigade Syuhada al-Aqsa mengumumkan mobilisasi massal darurat guna menghadapi Rezim Zionis dan para pemukim Israel.
“Orang-orang Zionis menargetkan Tepi Barat dan Quds dengan agresi-agresi keji mereka,” kata staf Kantor Humas Jihad Islam, Dawud Shahab kepada al-Mayadeen.
Ia menegaskan, insiden di Huwara telah mendorong kelompok perlawanan untuk meningkatkan perjuangan dan menjadikan penargetan para pemukim Israel sebagai bagian agenda mereka.
Ia menegaskan bahwa peningkatan perlawanan adalah satu-satunya jawaban kepada terorisme dan kejahatan Rezim Zionis.
”Siapa pun yang bicara soal pengurangan konfrontasi, tujuannya adalah mensucikan Israel dari kejahatan-kejahatannya,” tegas Shahab.
Sementara itu, menanggapi serbuan para pemukim Israel di Nablus dan pertemuan di Aqaba, Yordania, Jubir Hamas Abdullatif al-Qanu’ menyatakan bahwa pertemuan itu telah memberi lampu hijau kepada Israel untuk melakukan lebih banyak kejahatan.
“Aparat keamanan Nablus harus bergabung dengan rakyat dan melawan orang-orang Zionis. Jalur Gaza berada dalam kemarahan, gejolak, dan revolusi yang dipicu oleh insiden Huwara,” kata al-Qanu’. [Tp]