telusur.co.id - Seorang penasihat militer senior Iran menekankan bahwa negaranya harus bersiap untuk perang dan memperkuat kemampuannya, memperingatkan bahwa ketegangan regional saat ini dapat meningkat kapan saja.

Mayor Jenderal Seyed Rahim Safavi, penasihat senior Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei, menekankan bahwa Iran secara efektif berada dalam keadaan perang, dengan situasi yang dapat runtuh kapan saja.

Mengacu pada kemungkinan munculnya perang baru, Safavi berkata, “Saya lebih suka mengatakan bahwa perang baru mungkin akan terjadi, dan mungkin setelahnya, tidak akan ada perang lagi.”

Ia menegaskan kembali bahwa Washington dan Tel Aviv berpendapat bahwa perdamaian harus dibangun melalui kekuatan, sehingga perlu bagi Iran untuk mencapai tingkat kekuatan yang tinggi.

Rahim Safavi mengatakan militer bersiap menghadapi skenario terburuk, merancang strategi dan menjaga kesiapan terhadap segala kemungkinan.

Ia menambahkan bahwa kondisi saat ini tidak menandakan gencatan senjata. "Kita berada dalam tahap perang, dan situasi (saat ini) ini dapat runtuh kapan saja."

Ia juga mengatakan bahwa tidak ada protokol atau perjanjian antara Iran dan rezim Zionis atau Amerika Serikat.

Ia menekankan perlunya memperkuat kemampuan Iran, termasuk di bidang strategi ofensif, diplomasi, media, dunia maya, kekuatan rudal, dan pesawat tak berawak.

“Kami, para personel militer, telah sampai pada keyakinan bahwa siapa pun yang menginginkan perdamaian harus siap berperang, dan metode pertahanan terbaik adalah menyerang,” pungkasnya.

Sumber: TNA