telusur.co.id - Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, Presiden melantik secara serentak 961 kepala daerah terpilih hasil Pilkada serentak 2024 dan selanjutnya memberikan pembekalan atau retreat kepada kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah selama 1 minggu sejak 21-28 Februari 2025.
Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos, menilai pelantikan kepala daerah secara serentak dan retreat kepala daerah selama 1 minggu lamanya memiliki beberapa pesan politik.
Menurut Biran, sapaannya, pelantikan dan retreat serentak kepala daerah merupakan keputusan politik untuk meningkatkan efisiensi administratif dan anggaran.
"Dengan pelantikan dan Retreat kepala daerah secara bersamaan, pemerintah dapat menghemat waktu, sumber daya dan anggaran yang biasanya digunakan untuk pelantikan yang terpisah," kata Biran kepada telusur.co.id, Jumat (21/2/2025).
Biran juga menilai, bahwa Presiden Prabowo Subianto ingin membangun konstruksi paradigma dan narasi persatuan serta kekompakan para pemimpin daerah.
"Presiden sedang membangun konsolidasi politik dengan para kepala daerah agar bekerja seirama dengan program Presiden," katanya.
Selain itu, kata dia, pelantikan dan retreat serentak merupakan upaya presiden untuk menegaskan kontrol dan koordinasi terhadap pemerintah daerah dalam mewujudkan visi dan misi Presiden dan kepala daerah mampu bekerja secara tim work untuk mewujudkan program pembangunan Nasional.
"Pelantikan dan retreat serentak secara politik merupakan simbol kebersamaan, kesetaraan, kekompakan, dan satu komando," ucapnya.
Lebih lanjut, pelantikan dan retreat kepala daerah diyakini mampu menciptakan stabilitas politik di daerah-daerah.
"Pelantikan dan retreat kepala daerah secara serentak juga bisa menciptakan stabilitas politik di tingkat daerah," ujarnya.
"Pelantikan dan retreat serentak merupakan upaya transparansi dan akuntabilitas proses politik kepada publik dengan harapan bisa berefek pada reduksi praktik korupsi dan kolusi," tambahnya.
Selanjutnya, pelantikan dan retreat serentak secara politik merupakan momentum yang baik untuk menyatukan visi dan misi Indonesia Maju 2045.
"Presiden menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan pesan tentang prioritas realisasi program pembangunan dan harapan terhadap kepala daerah yang baru dilantik agar bersinergi dengan Pemerintah Pusat. Ini juga dapat menjadi ajang untuk meningkatkan legitimasi dan dukungan publik terhadap pemerintah," pungkasnya.[Fhr]
Laporan: Dhanis Iswara