Ana, begitu wanita yang berprofesi sebagai pemandu karaoke di sebuah tempat, di kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, biasa dipanggil oleh teman-temannya dan juga para tamunya.
Pekerjaan sebagai seorang pemandu karaoke atau istilah kerennya Lady Companion (LC) itu bukanlah dambaan apalagi harapan dirinya. Namun, ibarat pepatah bilang “tak ada rotan, akar pun jadi”, dia harus menjalani pekerjaan itu demi menghidupi dan memenuhi kebutuhan keluarga.
Wanita berhidung sedikit mancung, berambut panjang berwarna agak pirang itu adalah seorang pendatang (perantau). Meski pekerjaan sebagai LC bukalah keinginannya, namun wanita bermata bulat dan memiliki tahi lalat kecil di atas bibirnya itu tetap berusaha menunjukan keprofesionalan.
Seiring berjalannya waktu, dia pun akhirnya sangat menikmati profesinya sebagai LC. Hal itu bukan tanpa alasan. Sebab, menurut pengakuannya, dengan menjadi LC, terbilang cukup gampang untuk mencari uang.
Meski dia sendiri hanya dibayar satu jam Rp 50.000 dari tempat kerjanya untuk menemani tamu, namun angka itu belum termasuk uang tips pribadi dari tamu. “Ya dari sini kita (LC) dibayar Rp 50 ribu per jam. Tapikan tamu kadang pada kasih tips di luar itu. Kadang ada tamu baik yang kasih Rp 100.000 – Rp 200.000,” kata wanita bertubuh tinggi berbadan langsing itu.
Semakin lama bekerja di tempat “malam” semakin dirinya menikmati. Sebab tamu yang pernah ditemaninya selalu merasa senang, bahkan kembali datang mencari dirinya untuk ditemani bernyanyi.
Ada juga, kata dia, tamu yang meminta nomor telepone. Dan tak sedikit tamu yang menghubungi di luar jam kerja. Tak sedikit pula tamu yang mengajaknya diner, shopping, sampai kencan berdua di atas ranjang.
“Ada yang mau kasih aku iPhone 8 asalkan aku mau diajak ‘begituan’ sama dia. Tapi aku tolak. Aku takut,” kata dia.
Tolakan dirinya terhadap tamu-tamu yang mengajaknya ML, justru berujung kata-kata yang kurang menyenangkan dari rekan-rekan seprofesinya. “Tapi teman-teman malah ngatain aku goblok. Kata teman-teman, ‘ambil aja, kenapa lo gak mau, paling juga cuman sebentar terus lo dapet deh iPhone 8’,” kata Ana menirukan ucapan temannya.
Dia pun tidak menolak ketika ada tamu yang mengajaknya ML. Sebab, pengakuannya, saat itu dirinya sedang membutuhkan uang yang baginya cukup besar, yakni sekitar Rp 6 juta, dan harus ada dalam waktu dekat. “Karena butuh uang, akhirnya pas ada tamu yang ajak, aku mau,” kata dia.
Pengakuannya, kini dia berharap ada pria yang datang dan mengajaknya menikah, serta memenuhi kebutuhannya. Bahkan, dirinya rela menjadi simpanan om-om hidung belang asalkan kebutuhannya dapat terpenuhi.
Selama itu belum terwujud, dia mengaku masih tetap melayani jika ada tamu yang mengajaknya kencan, agar dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan bisa berbagi ke kampung halamannya. [ipk]