telusur.co.id - Dinamika yang terjadi di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kembali terjadi, khususnya di kubu Andreas Nandiwardhana. Hal ini meruncing pasca dirinya dipecat oleh La Ode Umar Bonte dan kawan-kawan dalam rapat pleno yang digelar di hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (5/3/22) lalu.. 

Kemudian pada Selasa (8/3/22) kelompok Andreas Nandiwardhana melakukan pemecatan terhadap La Ode Umar Bonte. Dimana dalam rapat pleno Umar Bonte dipecat dan posisinya digantikan Rori Risanto. 

Pengurus DPP KNPI kubu La Ode Umar Bonte, Musrin mengatakan, pemecatan Umar Bonte lucu karena di dalam struktur, nama kubu Andreas tidak ada. Namun justru mereka memecat Umar Bonte.

"Jika benar mereka telah melakukan rapat pleno dan memecat struktur KNPI itu artinya mereka telah memecat KNPI kubu Andreas. Kalau demikian adanya berarti Andreas dan kawan-kawan telah dipecat dua kali, setelah sebelumnya kami lebih dulu melakukan pemecatan kepadanya ini ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga," ujar Musrin di Jakarta, Kamis (10/3/22).

Musrin menegaskan, pihaknya akan tetap fokus untuk membenahi struktur di kepengurusan sebelum nantinya melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) di Bandung. Tujuannya untuk menyatukan kembali pemuda dan pemudi Indonesia agar bisa kembali berjaya dibawah organisasi KNPI ini. 

"Saya yakin dibawah kepemimpinan bung Umar Bonte, KNPI akan bisa bersatu dan berjaya melebihi daripada sebelumnya. Untuk itu fokus kami tetap satu yakni menyatukan kembali semua elemen pemuda yang ada di KNPI," tegasnya. 

Untuk diketahui rapat pleno KNPI pemecatan pertama Andreas Nandiwardhana telah menunjuk La Ode Umar Bonte (Plt. Ketum), Ahmad Fauzan (Sekjen), dan Pamriadi (Bendum). (Ts)