Pemimpin Pejuang Palestina Selamat dari Pembunuhan oleh Israel di Lebanon Selatan, Putranya Terbunuh - Telusur

Pemimpin Pejuang Palestina Selamat dari Pembunuhan oleh Israel di Lebanon Selatan, Putranya Terbunuh

Pemimpin kelompok pejuang perlawanan Palestina, Munir al-Maqdah. (Foto: Presstv).

telusur.co.id - Seorang pemimpin tinggi dari koalisi kelompok pejuang perlawanan Palestina dilaporkan selamat dari upaya pembunuhan ketika militer Israel melancarkan serangan udara terhadap kamp pengungsi yang paling padat penduduknya di Lebanon.

Dilansir dari Presstv, Selasa (1/10/24), saluran berita televisi Al-Mayadeen, mengutip sebuah sumber Palestina, melaporkan bahwa Munir al-Maqdah berhasil lolos tanpa cedera dalam serangan terhadap rumahnya di kamp Ein al-Hilweh di kota pesisir selatan Sidon pada hari Senin (30/9/24).

Putranya, Hassan al-Maqdah, dilaporkan tewas dalam pemboman tersebut, yang menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai beberapa lainnya.

Al-Maqdah adalah seorang brigadir jenderal di Brigade Syuhada al-Aqsa di Lebanon, sebuah aliansi dari kelompok-kelompok perlawanan Palestina yang beraliansi dengan Fatah, menurut berbagai laporan.

Serangan tersebut menandai serangan udara Israel pertama di kamp pengungsi Ein al-Hilweh - kamp terbesar di Lebanon dari beberapa kamp Palestina - sejak pertempuran antara Hizbullah dan Israel dimulai pada awal Oktober tahun lalu.

Sementara itu, militer Israel mengatakan sekitar 10 peluncuran roket terdeteksi menyeberang dari Lebanon selatan ke bagian utara wilayah pendudukan, yang memicu bunyi sirene di daerah Meron.

Beberapa roket berhasil dicegat, sementara yang lainnya jatuh di area terbuka. Sejauh ini tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan, demikian menurut pihak militer.

Hal ini terjadi ketika pesawat-pesawat tempur Israel kembali membombardir Beirut selatan, menargetkan beberapa lingkungan, termasuk Laylaki, al-Marija, Haret Hreik, dan Burj al-Barahneh.

Menurut Pusat Operasi Darurat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan Israel menewaskan sedikitnya 95 orang dan melukai 172 orang lainnya di seluruh negeri pada hari Senin.

Militer Israel telah melancarkan serangan darat ke beberapa desa Lebanon di dekat perbatasan - serangan pertama sejak tahun 2006.

Sebuah pernyataan militer Israel menegaskan bahwa serangan tersebut merupakan serangan yang “terbatas, terlokalisasi dan terarah” terhadap posisi-posisi Hizbullah.

Serangan udara Israel dilakukan terhadap Hizbullah karena kelompok perlawanan Lebanon tersebut menunjukkan solidaritas dan dukungannya terhadap Palestina sejak para pemimpin Tel Aviv melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza yang terkepung pada Oktober 2023.

Sejak saat itu, serangan Israel terhadap target-target Lebanon telah menewaskan ratusan orang.

Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, yang memimpin gerakan perlawanan selama lebih dari tiga dekade, menjadi martir pada hari Jumat setelah pasukan rezim Israel membombardir pinggiran kota Beirut dengan menggunakan pesawat tempur dan bom penghancur bungker buatan Amerika Serikat. [Tp]
 


Tinggalkan Komentar