telusur.co.id - Para PKL barat stadion yang terdampak proyek pembangunan gedung e-kraft mulai berbondong bondong membuka lapak, meski sarana dan prasarana belum siap 100 persen, namun mereka mencoba dengan segera membuka lapaknya di taman kota Klono Sewandono.
Salah satunya Bu Ula sudah 3 hari ini lapak dagangnya masih sepi.
“Iya mas sampai hari ini masih sepi, mungkin banyak yang belum tau kalau pindah ke sini,” ujar Bu Ula kepada telusur.co.id. Senin, (13/2024).
Meski lapaknya lebih ramai di barat stadion, Bu Ula berharap tidak kehilangan pelanggannya.
Harapannya bisa seramai dulu mas, ini kayak babat alas baru mas, kayak buka dasar,” tambah Bu Ula.
Sudah 7 kali para eks PKL Barat Stadion pindah tempat dan tanpa difasilitasi anggaran dari Pemkab Ponorogo, Bu Ula mewakili para PKL menyayangkan kebijakan ini
“Kita pindahan ini pakai dana pribadi mas. dan sudah 7 kali pindah mas, itupun ndak ada sangu pindahan dari Pemerintah. Jadi pindahan ini murni pakai dana pribadi mas. Lagi-lagi Pemerintah yang diuntungkan atas kebijakan ini mas. Kita ‘wong cilik cuma bisa pasrah,” tuturnya.
Harapan Bu Ula kepada Pemkab Ponorogo, bila ada pindahan Pemkab Ponorogo memberikan fasilitas yang layak, mulai dari sarana dan juga uang saku untuk biaya pindahan. Bu Ula sangat bersyukur ada beberapa pelanggan lamanya yang singgah di lapaknya. (bic/ari)