telusur.co.id - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya pemulihan dan transformasi dalam pembelajaran untuk memperkuat literasi dan numerasi di kalangan peserta didik. Hal ini disampaikan dalam acara bimbingan teknis yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Tangerang, Banten, pada Kamis (26/9).
Lestari mengungkapkan bahwa peserta didik saat ini telah melalui dua kondisi ekstrem: disrupsi pendidikan dan pandemi Covid-19, yang meninggalkan dampak mendalam baik secara akademis maupun mental. "Kondisi ini merupakan tantangan yang harus segera diatasi," ujarnya, menambahkan bahwa hal ini seharusnya tidak menjadi beban dalam proses belajar mengajar.
Dia juga menyarankan agar pemulihan pembelajaran dimulai dengan mengembalikan fokus pendidikan nasional pada tiga pilar: keluarga, pemuda, dan pendidik. Lestari, yang akrab disapa Rerie, menekankan pentingnya memperhatikan perkembangan kognisi dan interaksi sosial peserta didik dalam proses belajar, sehingga penguatan literasi dan numerasi menjadi bagian esensial dari perkembangan anak, bukan beban.
Dalam konteks konstitusi, Rerie mengingatkan bahwa UUD 1945 mengamanatkan negara untuk menjamin hak pendidikan bagi seluruh rakyat. Dia menekankan bahwa pemenuhan hak ini harus diarahkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan menempatkan dinamika pembelajaran sebagai upaya mengkultivasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebudayaan, dan kebangsaan.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Dr. H. Wahidin Halim (Anggota DPR RI Periode 2024–2029), Kurniawan (Analis Kebijakan Ahli Madya Kemendikbudristek), Mochamad Pandu (Anggota DPRD Kota Tangerang), serta kepala sekolah dan guru dari Kotamadya Tangerang Selatan.[iis]
Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kunci Penguatan Literasi dan Numerasi
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat