telusur.co.id -Proses pemulihan sistem layanan Bank DKI yang sempat mengalami gangguan menjelang Idul Fitri 2025 terus dikebut dengan melibatkan sejumlah lembaga strategis. 

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Andri Santosa, menyatakan bahwa penanganan gangguan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab internal Bank DKI, melainkan juga melibatkan Bank Indonesia (BI), sistem BI-Fast, serta pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Menurut Andri, kolaborasi antar lembaga tersebut membuktikan keseriusan dalam menangani insiden gangguan layanan dan menjamin dana nasabah tetap aman.

"Ini bukan sekadar masalah Bank DKI sendiri, tapi sebuah sistem yang terkoneksi dengan banyak pihak. Bank Indonesia, BI Fast, sampai OJK juga turut bergerak dalam investigasi," ujar Andri di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

Ia memastikan bahwa seluruh dana nasabah tidak ada yang hilang maupun berkurang, meski sementara layanan mobile banking dan transfer harus dibekukan demi keamanan.

"Nasabah Bank DKI itu tidak perlu khawatir karena memang dipastikan Bank DKI itu dana nasabah 100 persen aman," kata Andri.

"Langkah men-de-freeze ini justru bagian dari mitigasi risiko, agar tidak ada kebocoran atau kendala teknis berulang di masa depan," sambungnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan percaya pada proses pemulihan yang sedang berlangsung. (Tp).