Pengamat: Kebanyakan Anak Muda yang Lolos ke Parlemen Berasal dari Keluarga Elit - Telusur

Pengamat: Kebanyakan Anak Muda yang Lolos ke Parlemen Berasal dari Keluarga Elit

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. (Ist).

telusur.co.id - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyatakan saat ini jarang sekali anak muda dari kalangan keluarga biasa yang bisa menduduki kursi parlemen.

Itu artinya pada level politik elektoral, kanalisasi anak muda yang lolos ke DPR itu jumlahnya minimalis, itu pun yang lolos hanya berasal dari keluarga elit.

"Sementara yang tidak elit, akar grassroot dari kalangan keluarga nelayan, buruh, dan petani, jumlahnya sangat minim," ujar Adi Prayitno dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk 'Peran Pemuda di Kancah Politik Nasional' di Media Center DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/10/21).

Selain hal itu, regenerasi dalam politik elektoral jauh lebih lemah dan terhambat dari pada bidang lainya.

"Kalau di bidang entertaimen kita cek anak muda semua, yang tua-tua sudah ga ada, begitu pula dengan bidang yang lain seperti ekonomi dan budaya," tambahnya.

Menurutnya, anak muda itu hanya indah dibicarakan tapi pada level prakteknya tidak punya kontribusi besar.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarifullah ini mengatakan, sekalipun ada anak muda yang lolos ke DPR, itu peran-perannya tidak terlihat karena masih di bawah kekuasaan politik ketua umum partai.

Adi menilai, negara ini diatur oleh kepentingan partai, karena semua isinya anggota dewan itu adalah harus dan wajib anggota partai.

"Jadi secanggih apapun anak muda, kalau ketemunya punya mazhab yang beda, ya wasallam saja aspirasinya. Kecuali ada sebuah revolusi besar, ada mindset besar," ungkapnya.

Lebih jauh Adi mengatakan, persepsi anak muda terkait dengan partai itu cukup rendah dan bahkan ada sekitar 45 persen anak muda itu yang mengatakan kinerja partai buruk.

"Sekitar 80 juta anak muda saat ini 8 persennya merasa tidak peduli dan tidak merasa menjadi bagian dari partai politik," pungkasnya. [Fhr]

Laporan: Nurhamidah Febriani


Tinggalkan Komentar