telusur.co.id -Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahjanto, mengumumkan bahwa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang sempat diretas akan tetap beroperasi.
Keputusan ini diambil setelah sejumlah tenant menyatakan keinginan untuk melanjutkan penggunaan fasilitas digital tersebut. Hadi memastikan bahwa PDNS 2 di Surabaya telah sepenuhnya pulih dari serangan peretasan yang terjadi sebelumnya.
"Menindaklanjuti permintaan tenant, kami telah melakukan perbaikan pada PDNS 2 Surabaya, yang selesai pada bulan September lalu," ujarnya usai rapat dengan Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin (23/9/24).
Dengan pemulihan ini, PDNS 2 Surabaya akan tetap berfungsi sebagai pusat data untuk masyarakat. Hadi menambahkan bahwa pemulihan penuh terjadi sejak 8 Agustus.
Selain itu, pemerintah juga tengah membangun PDNS 1 di Serpong, Tangerang, dengan rencana migrasi data dari Surabaya. Diharapkan pada bulan Oktober, proses ini akan selesai. PDNS 1 dirancang dengan sistem backup berlapis, termasuk fasilitas mirroring di Sentul, Bogor, untuk memastikan dukungan jika terjadi serangan.
Sebelumnya, PDNS 2 Surabaya mengalami serangan ransomware yang dikenal sebagai Brain Cipher Ransomware, yang terdeteksi pertama kali pada 17 Juni 2024. Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menjelaskan bahwa ransomware tersebut mengunci akses pengguna hingga uang tebusan dibayarkan, yang berdampak pada 239 instansi, termasuk 30 kementerian/lembaga, 15 provinsi, 148 kabupaten, dan 48 kota. [Ant]