telusur.co.id -BLITAR - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Alun-alun Kota Blitar. Senin, (02/6/2025) pagi.
Upacara yang sedianya rutin dilaksanakan setiap 1 Juni namun tahun ini berbeda karena diselenggarakan pada 2 Juni. Hal ini berdasarkan Surat Edaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia Nomor 137/PK.00.00/05/2025/Ka.BPIP tanggal 30 Mei 2025.
Dengan mengusung tema besar “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, peringatan tahun ini terasa lebih spesial karena digelar di Kota Blitar, kota tempat Bung Karno, Sang Proklamator sekaligus Penggali Pancasila, dimakamkan.
“Alhamdulillah tahun ini lebih bermakna karena kami tadi berkesempatan ziarah dulu ke Makam Presiden Soekarno sebelum memulai upacara,” kata Emil.
“Ibu Gubernur secara khusus memilih Blitar sebagai wujud rasa hormat bagaimana Jatim bersyukur bahwa Peringatan Hari Lahir Pancasila bisa dilaksanakan di Blitar, dimana Bung Karno dikebumikan,” imbuhnya.
Emil menuturkan, dari Kota Blitar semangat kebangsaan dan cita-cita luhur tentang Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur digelorakan.
“Bagaimana kita dalam keseharian bisa membedakan mana yang Pancasilais, mana yang tidak. Kadang pilihan itu tidak terlalu kelihatan hitam atau putih didepan mata, tapi kita bisa lebih bijak dan tegas dalam memutuskan hal-hal yang sulit kalau pemahaman Pancasila kita kuat,” tambahnya.
Ia menyebut, peringatan ini tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi momentum meneguhkan kembali komitmen terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu mari kita bersama-sama memperkuat ideologi Pancasila.
“Ini adalah momentum memperkokoh Ideologi Pancasila, menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Kami mengajak untuk merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia,” tuturnya.
“Tantangan hari ini persaingan dunia sebegitu ketat, maka kita harus bisa menyeimbangkan antara pembangunan yang berkeadilan dan menyeluruh, tapi kita juga harus punya gerbong lokomotif yang unggul dan merata supaya tidak kalah saing dengan negara lain,” imbuhnya.
Menurutnya, Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
“Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia,” ungkapnya.
“Pancasila mengajarkan kita bahwa kebhinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu,” jelasnya.
Hal ini juga didukung posisi Jawa Timur sebagai provinsi terpadat kedua di Indonesia dengan jumlah penduduk 41,81 juta jiwa. Sedangkan dalam hal wilayah administrasi, Jawa Timur memiliki 38 kabupaten, 666 kecamatan, dan 8.494 desa/kelurahan.
Maka, ia mengingatkan masyarakat pentingnya semangat bergotong-royong menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai pancasila dalam setiap aspek kehidupan.
“Kita jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara. Mari membangun Jawa Timur sebagai “Gerbang Baru Nusantara”, rumah ideologis Pancasila yang hidup dan tumbuh di hati masyarakatnya,” jelasnya.
“Kita bangkitkan semangat optimisme membangun Jawa Timur dilandasi nilai-nilai Pancasila lewat keberseiringan Asta Cita dan Nawa Bhakti Satya untuk Indonesia Emas 2045 dengan menjadikan semangat Pancasila sebagai jiwa dari setiap kebijakan pembangunan,” katanya.
Jawa Timur, lanjut Emil, mengusung 9 misi yang disebut ”Nawa Bhakti Satya”, yaitu Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Akses, Jatim Cerdas, Jatim Sehat, Jatim Berkah Amanah, Jatim Harmoni, dan Jatim Lestari.
Oleh karena itu, pihaknya optimis dengan berbagai kebijakan dan program Pemprov Jatim yang selaras dan mendukung program pemerintah pusat akan mewujudkan kemajuan yang berkeadilan dan berpihak pada kepentingan rakyat dan pembangunan berkelanjutan.
“Tentu pembangunan fisik saja tidaklah cukup. Kita juga harus membangun mental, etika, dan karakter bangsa. Ini yang disebut Bung Karno sebagai nation andcharacter building,” sebutnya.
“Pancasila adalah ideologi terbuka, yang mampu menjawab tantangan zaman, namun tidak kehilangan jati diri. Maka sebagai pelaku utama pembumian pancasila, kita jadikan setiap langkah, setiapkebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat pancasila,” ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini diantaranya Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, Walikota Blitar Syauqul Muhibbin, Wakil Walikota Blitar Elim Tyu Samba, Kepala OPD Pemprov Jatim dan Forkopimda Kota dan Kabupaten Blitar.
Sebagai informasi, upacara kali ini dimeriahkan penampilan Jaranan tema “Pandji Anom” dari Penampil dari Seniman Kampung Wisata Pasar Jaranan Kota Blitar. (ari)
Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila, Plt. Gubernur Jatim Ajak Masyarakat Kuatkan Ideologi Pancasila

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak beserta jajaran pemerintah provinsi Jawa Timur ziarah dulu ke Makam Presiden Soekarno. Foto Ist.