Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mendukung surat terbuka penulis buku Tere Liye tentang Literasi, dan minta hal tersebut dijadikan sebagai salah satu visi misi calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Indonesia 2019-2024.
Hal itu, diungkapkan dirinya,lantaran ia melihat masyarakat Indonesia saat ini sedang krisis literasi.
“Fokus meningkatkan literasi bangsa Indonesia harus menjadi salah satu visi misi Capres-Cawapres Indonesia 2019-2024. Saya berhadap bisa mendengarkan visi misi itu saat debat kandidat yang diadakan KPU nanti,” kata Mardani, dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (7/1/19).
Wakil Ketua Komisi II DPR menggangap kebijakan meningkatkan minat baca level literasi harus menjadi salah satu fokus Presiden Indonesia kedepan karena fenomena rendanya minat baca buku penduduk di indonesia dan tingginya aktivitas menatap gadget kurang lebih 9 jam perhari.
“Dengan Meningkatkan level literasi bangsa indonesia otomatis akan meningkatkan literasi digital,” ujarnya.
Dalam tulisan Tere Liye, dijelaskan ada enam level kemampuan membaca. Namun, penduduk Indonesia ternyata hanya mentok di level satu.
“Kita ‘hanya bisa membaca’, tapi tidak mampu memahami bacaan, tidak bisa membuat kesimpulan, tidak mampu mencari ide pokok tulisan, bahkan tidak bisa membedakan apakah tulisan yang dibacanya mengandung kebenaran atau hoax, dan sebagainya, dan sebagainya,”ucapnya.
Selain meningkatkan minat baca, Legislator kelahiran Betawi itu juga mendesak perlu adanya reorientasi baru dalam penyelenggaraan pendidikan nasional baik pada pendidikan dasar, mengengah dan tinggi. “Kualitas pendidik harus diperhatikan agar dunia pendidikan memiliki daya saing global dan relevan dengan era ekonomi digital,” pungkasnya.
Sebagai informasi, melalui laman facbook Tere Liye melalui surat menyarankan enam usulan untuk meningkatkan level literasi masyarakat indonesia, yakni: menghapus total PPN buku, pajak royalti final dengan tarif 5%, Revitalisasi perpustakaan sekolah, insentif kepada industri buku, mewajibkan Pemda serta BUMN menggelar festival literasi dan pameran buku, berantas buku bajakan.[far]