telusur.co.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa kepolisian akan mengusut tuntas kasus teror potongan kepala babi dan potongan tikus yang dikirim ke Kantor Media Tempo. Ia telah menginstruksikan Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, untuk melakukan penyelidikan mendalam guna mengungkap pelaku di balik aksi teror tersebut.
"Kaitannya dengan peristiwa di media Tempo, saya sudah perintahkan kepada Kabareskrim untuk melaksanakan penyelidikan lebih lanjut," ujar Listyo Sigit saat menghadiri Safari Ramadan di Masjid Raya Al-Mashun, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (22/3/2025).
Menyikapi hal itu Indonesia Police Watch (IPW) menyatakan dukungan penuh terhadap Bareskrim Polri dalam mengusut tuntas kasus ini. Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, menegaskan bahwa jika aksi teror ini tidak diungkap dan ditindak tegas, maka pola intimidasi terhadap pers dan masyarakat sipil yang kritis berpotensi terus berulang.
"Kalau teror ini tidak dituntaskan, penggunaan cara-cara teror, intimidasi, bahkan kekerasan terhadap pers dan masyarakat sipil yang kritis bisa semakin sering terjadi," kata Sugeng.
Ia juga menyoroti pernyataan juru bicara istana, Hasan Nasbi, yang dinilai meremehkan aksi teror tersebut dengan komentarnya yang menyebut "dimasak saja". Sugeng menilai pernyataan itu tidak hanya sembarangan, tetapi juga menunjukkan rendahnya pemahaman terhadap demokrasi, kebebasan pers, serta perlindungan terhadap jurnalis.
"Pernyataan seperti ini justru mengesankan sikap pemerintah yang merendahkan dan seolah membiarkan teror terhadap kebebasan pers. Ini berbahaya bagi demokrasi," tegas Sugeng.
Sikap pemerintah terhadap kritik juga menjadi sorotan. Pernyataan seperti “Ndasmu” dari Presiden dan “kampungan” dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) terhadap kritik masyarakat semakin menimbulkan kekhawatiran akan upaya pembungkaman kebebasan berpendapat di Indonesia.
Tuntutan Perlindungan bagi Jurnalis
Kasus teror terhadap Tempo ini menjadi ujian bagi komitmen pemerintah dalam melindungi kebebasan pers. Pengungkapan pelaku dan motif di balik teror ini menjadi penting untuk memastikan bahwa pers tetap dapat menjalankan fungsi kontrolnya tanpa tekanan dan intimidasi.
IPW mendesak agar Polri segera menemukan dalang di balik aksi teror ini dan memastikan bahwa tidak ada lagi upaya pembungkaman terhadap media maupun masyarakat yang bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah.[]
Polri Serius Usut Teror Kepala Babi ke Tempo, IPW Desak Bongkar Otak Pelaku

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso. Foto: antara