Prediksi 2024,Gus Choi : Tren Politik Islam Naik, Pemilih Tak Otomatis Coblos Parpol Islam - Telusur

Prediksi 2024,Gus Choi : Tren Politik Islam Naik, Pemilih Tak Otomatis Coblos Parpol Islam

Ketua DPP Partai NasDem A. Effendi Choirie (tengah). Foto:Ist

telusur.co.id -Ketua DPP Partai Nasdem, A Effendi Choirie memprediksi tren politik Islam akan terus naik pada Pemilu 2024. Namun demikian, tren politik Islam ini tidak secara otomatis memilih partai Islam. "Tentu pemilih akan lebih mencari sosok atau figur yang memiliki latar belakang Islam yang kuat dulu, baru kemudian memilih yang lain," katanya dalam diskusi politik Forum Komunikasi-Generasi Mudah NU (FK-GMNU) bertema "Partai Politik Nasional-Agamis Dalam Perubahan Politik Indonesia 2024" di Jakarta, Sabtu (2/7/2022).

Hadir dalam diskusi tersebut, Dosen FISIP Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Ivan Aulia Ahsan, Aktivis GMNI Dyah Perkasa Yudha, Mantan Ketua umum PMII Hery Haryanto Azumi, serta pembahas dari Pengamat Politik Hubungan Internasional, Marsekal Pertama (Pur) Ir, Muhammad Johansyah, MA dan Sekjen Gerakan Bhinneka Nasionalis (GBN) Dhia Prekasha Yoedha. 

"Fenomena tren politik Islam menguat juga karena faktor pengaruh global. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menjadi inspirasi yang penting bagi dunia islam," ujar Effendi. 

Lebih jauh Mantan Sekjen IKA PMII menjelaskan bahwa sosok Erdogan saat ini memimpin negara Turki sekuler yang berpenduduk mayoritas muslim dan kini mengarah menjadi negara nasionalis Turki dengan semangat ke-Islaman. 

"Yang terjadi di Indonesia juga demikian. Indikasi politik Islam menguat ditandai dengan semakin banyaknya sekolah-sekolah Islam modern, alias boarding-boarding School. Mereka bukan hanya meningkatkan pemahaman ke-Islaman tapi juga kesadaran politik," terangnya.

Bahkan, kata Aktivis Muda Nahdlatul Ulama (NU) ini, saat ini ada fenomena kaum muslim untuk semangat berhijrah. Dari kalangan yang awalnya masa bodoh terhadap islam, sekarang mulai mempelajari Islam, memanggil guru-guru agama, justru ada yang belajar lewat Youtube, Facebook, Google, Twitter dan media sosial lainnya. 

"Selain itu juga makin berkembang luas umat Islam Indonesia yang menyekolahkan anak-anaknya ke pendidikan islam."

Dengan kesadaran politik Islam ini, lanjut Gus Choi-sapaan akrabnya, maka umat Islam makin mendambakan hadirnya figur-figur pemimpin yang merepresentasikan diri dan sekaligus cermin dari ketakwaan terhadap agama. 

"Tentu saja pemimpin yang ada di legislatif, yudikatif dan eksekuti yang memiliki dimensi ke Islam dan kebangsaan yang kuat, sesuai dengan 4 Pilar kebangsaan, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945," paparnya.

Terkait dengan itu, Gus Choi menambahkan bersamaan dengan Presiden Erdogan membasmi Islamphobiaa di Turki, maka Indonesia sebagai mayoritas muslim, tidak boleh kena penyakit Islamphobia. 

"Apalagi di Amerika kini telah lahir UU Anti Islamphobia. Islam politik yang benar bukan menakutkan dan menghacurkan agama lain atau negara, sebaliknya harus menjadi penguat negara, pendamai dan pemersatu bangsa," ucapnya.

Disinggung soal nasib Parpol Islam pada 2024, Alumnus Universitas Padjajaran, Bandung ini, tidak secara tegas mengatakan bahwa bakal naik. 

Hal ini karena hingga beberapa kali Pemilu berlangsung, Parpol Islam belum pernah menggungguli Parpol nasionalis. "Jumlah kursi di DPR tetap didominasi partai nasionalis," jelasnya.


Tinggalkan Komentar