telusur.co.id - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (BEM UNESA) menggelar refleksi “September Kelam” #MahasiswaBerduka pada pejuang demokrasi yang telah gugur di medan lapangan perjuangan.

Presiden BEM Unesa, Cahya Nugeraha Robimadin dalam orasinya mengatakan, “kita berikan apresiasi dan doa terindah pada gugurnya almarhum Randi dan M. Yusuf Kardawi dari Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, dan Bagus Putra Mahendra (siswa SMA Al Jihad Tanjung Priok,” tegasnya di pelataran Danau Kampus Unesa Ketintang. Selasa, (01/10/2019).

Cahya menambahkan, 3 kawan seperjuangan kita menjadi simbol gugurnya demokrasi di negeri ini. Mereka merintih menegakkan demokrasi dengan berjuang susah payah menyampaikan aspirasi rakyat Indonesia.

“Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mendoakan yang terbaik untuk 3 pahlawan perjuangan demokrasi ini agar keberaniannya patut dikenang dan menjadi inspirasi kita untuk selalu memperjuangkan cita-cita reformasi. #ReformasiDikorupsi Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!”, tegasnya.

Perlu diketahui, acara ini dihadiri puluhan aktivis Ormawa selingkung Unesa. Tak hanya itu, rangkaian acara ini juga diisi dengan puisi, lagu perjuangan, dan penaburan bunga.[asp]

Laporan : Arianto Deni