Raja Abdullah II Tegaskan Yordania Tak akan Menjadi Medan Pertempuran Israel VS Iran - Telusur

Raja Abdullah II Tegaskan Yordania Tak akan Menjadi Medan Pertempuran Israel VS Iran

Raja Abdullah II Yordania. (Foto: Rai Al You).

telusur.co.id - Raja Abdullah II dari Yordania menegaskan negaranya tidak akan menjadi medan pertempuran antara Israel dan Iran atau pihak lain, dan bahwa ia tidak akan membiarkan nyawa warganya terancam.

Dilansir Rai Al Youm, dia menyatakan demikian sekira dua jam setelah Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Al-Safadi pada Minggu (11/8/24) mengumumkan bahwa Yordania akan menembak jatuh benda apa pun yang terbang di atas wilayah udaranya dan melanggar kedaulatannya.

Pernyataan kerajaan Yordania itu dikeluarkan di sela-sela penerimaan delegasi ajudan anggota Kongres AS.

Raja Yordania menyerukan percepatan upaya untuk mengurangi eskalasi dan mencapai ketenangan menyeluruh untuk menghindari keterjerumusan ke dalam perang regional, dan menganggap bahwa kawasan Timur Tengah terancam perluasan konflik selama perang di Gaza berkelanjutan.

Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir kekhawatiran akan eskalasi militer antara Iran dan sekutunya di satu sisi dan Israel di sisi lain meningkat akibat  pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan terkemuka Hizbullah Fouad Shukr di Beirut.

Israel sejauh ini tidak mengaku ataupun menyangkal tanggung jawabnya atas pembunuhan Haniyeh.

Iran bersumpah akan membalas pembunuhan Haniyeh, dan tidak akan membiarkan peristiwa ini berlalu begitu saja.

Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah juga bersumpah akan membalas Israel atas pembunuhan Fouad Shukr sekaligus Haniyeh.

Berbagai pihak internasional melakukan upaya di berbagai level untuk menghindari eskalasi di kawasan.

Di tengan kondisi ini, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan Beijing mendukung Iran dalam mempertahankan “kedaulatan, keamanan dan martabat nasionalnya” .

Dalam percakapan telepon dengan Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani pada hari Ahad, Wang mengulangi kecaman Beijing atas pembunuhan pemimpin Hamas di Teheran akhir bulan lalu, menurut sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Dia mengatakan serangan terhadap Haniyeh telah melanggar kedaulatan Iran dan menimbulkan ancaman terhadap stabilitas regional.

Dia menambahkan bahwa pembunuhan Haniyeh telah “secara langsung merusak proses negosiasi gencatan senjata di Gaza dan merusak perdamaian dan stabilitas regional.”

Haniyeh gugur pada tanggal 31 Juli, ketika dia berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian. [Tp]


Tinggalkan Komentar