telusur.co.id - Sudah banyak bakal calon presiden yang bermunculan di media. Para relawannya juga sudah dideklarasikan di berbagai tempat.
Namun, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengakui tidak semua bakal calon presiden itu bersih dari skandal. "Karena itu, integritas diantara mereka masih layak dipertanyakan," ujar Jamiluddin, Rabu.
Namun demikian, diantara mereka tentu masih ada tokoh yang berintegritas sehingga layak jadi calon presiden. Mereka hingga sekarang belum pernah terdengar terlibat kasus atau skandal tertentu yang merugikan negara.
Beberapa diantaranya Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Rizal Ramli, Gatot Nurmantyo, dan Susi Pujiastuti. Mereka ini tidak terdengar dikaitkan dengan kasus tertentu, seperti kasus Pandora Papers, kasus e-KTP, atau kasus PCR.
"Mereka pada umumnya masih dinilai punya integritas sehingga layak memimpin Indonesia. Para tokoh inilah yang idealnya didorong dan didukung untuk nyapres pada pilpres 2024."
Media juga seharusnya berani mengungkap para kandidat yang bermasalah secara terbuka. Tujuannya agar masyarakat mengetahui siapa sesungguhnya sang kandidat sehingga tidak akan terkecoh nantinya.
Kalau hal itu dilakukan media secara konsisten, maka calon-calon yang terindikasi terlibat kasus atau skandal akan terseleksi secara alamiah. Masyarakat akan menolak calon tersebut.
"Dengan cara itu, pencitraan yang dilakukan para calon akan terbantahkan melalui pemberitaan sang calon. Masyarakat dengan sendirinya akan mengetahui kelayakan sang calon untuk dipilih. Masalahnya apakah media mau konsisten mengkritisi calon-calon yang diduga punya kasus atau skandal ?" tandas Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996 - 1999. [ham]