telusur.co.id - Di balik semarak corak batik khas pesisir Rembang, tersimpan kisah inspiratif dari Rumah BUMN (RB) Rembang yang dikelola PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersama anak usahanya PT Semen Gresik. Sejak dibentuk, RB Rembang telah menjadi ruang bertumbuh bagi 495 UMKM lokal, yang tak hanya bertahan, tapi berkembang pesat dan memberikan dampak sosial yang luas.
Hingga saat ini, RB Rembang telah membantu para pelaku usaha naik kelas, menciptakan 1.869 lapangan kerja baru, dan menjadi tulang punggung kesejahteraan masyarakat Rembang.
Salah satu cerita sukses datang dari Bella Ayu Paramitha, pendiri Batik Sekar Mulyo, yang mengawali usahanya pada 2009 dengan modal Rp35 juta dan hanya lima karyawan.
Sejak bergabung dengan RB Rembang pada 2020, Bella mengaku mendapatkan transformasi besar dalam pengelolaan usaha mulai dari pelatihan digital marketing, strategi branding, manajemen keuangan, hingga perluasan pasar melalui marketplace.
“Di RB Rembang, saya belajar bagaimana menyusun strategi penjualan dan administrasi usaha yang rapi. Kami juga dibantu membangun jejaring dengan sesama pelaku UMKM, yang sangat memotivasi untuk terus berkembang,” ujar Bella.
Kini, Batik Sekar Mulyo tak hanya menjual kain batik, tapi juga produk fashion jadi dengan harga bervariasi mulai dari Rp250 ribu hingga Rp15 juta. Dari sisi omzet, Bella mampu meraup sekitar Rp100 juta per bulan.
Usaha batik yang dirintis Bella kini mempekerjakan 35 karyawan tetap di workshop, termasuk 5 penyandang disabilitas. Tak berhenti di situ, 150 pekerja lepas dari berbagai desa di Rembang juga turut diberdayakan dalam proses produksi.
Para pengrajin batik ini tersebar di Desa Babagan (Lasem), serta Desa Tuyuhan, Karaskepoh, Gemblengmulyo, dan Pandan di Kecamatan Pancur menunjukkan betapa luas dampak ekonomi dari satu UMKM yang dikelola dengan baik.
“Saya sangat bersyukur bisa tumbuh bersama RB Rembang. Ini bukan sekadar tentang keuntungan bisnis, tapi bagaimana kami bisa memberi manfaat bagi masyarakat sekitar,” kata Bella dengan semangat.
Vita Mahreyni, Corporate Secretary SIG, menyampaikan apresiasi atas pencapaian Batik Sekar Mulyo yang dianggap sebagai role model UMKM unggulan daerah.
“Dengan pendampingan yang adaptif dan inovatif, RB Rembang menjadi penggerak kemajuan UMKM lokal yang nyata dampaknya. Kami yakin, keberhasilan seperti ini akan menular dan mempercepat pemulihan serta pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput,” ujarnya.
Dari Rembang untuk Indonesia, Batik Sekar Mulyo membuktikan bahwa UMKM yang diberdayakan mampu menjadi motor perubahan bukan hanya untuk ekonomi, tapi juga untuk kehidupan sosial masyarakat.
"Semoga SIG dan RB Rembang terus berkembang agar lebih banyak pelaku UMKM lain bisa merasakan manfaatnya," tutup Bella.[]