RDF Plant Jakarta Segera Beroperasi, Mampu Olah 2.500 Ton Sampah Per Hari - Telusur

RDF Plant Jakarta Segera Beroperasi, Mampu Olah 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pembangunan RDF Plant Jakarta yang berada di Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. (Ist).

telusur.co.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertekad membangun Refused Derived Fuel atau RDF Plant berkapasitas input 2.500 ton per hari dengan komposisi fresh waste (sampah baru perkotaan) dan akan menghasilkan bahan bakar terbarukan minimal 875 ton per hari. 

“Output RDF tersebut rencananya akan sepenuhnya digunakan oleh Indocement Group sebagai offtaker tunggal,” terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, dikutip Sabtu (16/11/24).

Asep menjelaskan, target pembangunan RDF Plant Jakarta ini adalah untuk mengurangi sampah masuk ke Bantar Gebang sebanyak 2.500 ton per hari. 

Hal ini berdampak pada pengeluaran tipping fee di bantar gebang, biaya transportasi dan dampak lingkungan selama transportasi dari Jakarta ke Bantar Gebang yang selama ini sangat membebani APBD DKI Jakarta.

Owner PT Asiana Technologies Lestary, Poltak Sitinjak, menjelaskan, proyek pembangunan RDF Plant Jakarta ini menggunakan sistem pengadaan Rancang dan Bangun. 

Penyedia jasa berhak melakukan desain sesuai dengan kriteria yang disyaratkan untuk memenuhi kapasitas input sampah segar 2.500 ton per hari dan output 875 ton per hari dengan tingkat kekeringan sampahnya sebesar kurang lebih 20 persen.

Rancangan RDF Plant yang berada di Rorotan ini menggunakan desain yang baru pertama kali ada di Indonesia, di mana proses pencacahan, pemilahan dan pengeringan dilakukan dengan sistem dan mengurangi tenaga kerja manusia. 

Kemudian, penilaian teknologi dan rancangan disimpulkan panitia bahwa rancangan Indonesia yang menang dengan nilai teknis tertinggi dan penawaran yang paling bersaing, sehingga dari sistem pengadaan rancang dan bangun sangat memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. 

Dengan demikian, pengadaan yang dimaksud sudah dilakukan secara terbuka dan accountable, sehingga tidak tepat apabila masih ada pihak yang mempertanyakan proses pemilihan atau tender proyek strategis tersebut. 

Tidak hanya itu, seluruh instrumen penegak hukum sejak awal dimintakan oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk mengawal proses program proyek strategis itu, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024, Heru Budi Hartono, menegaskan pembangunan RDF Rorotan mengurangi beban APBD DKI Jakarta yang sangat signifikan dari pembayaran tipping fee yang sangat besar tiap tahunnya. 

Bahkan, dengan keberhasilan penerapan teknologi yang diproduksi anak bangsa dari PT Asiana Teknologies Lestary ini, justru memberikan nilai tambah dari produksi sampah yang menghasilkan energi baru terbarukan yang digunakan oleh PT Indosemen sebagai offtaker untuk bahan bakar industri semen tersebut.

Heru menjelaskan, pembangunan RDF Plant ini menjadi satu-satunya RDF terbesar di dunia yang didesain dengan bentuk tertutup dengan sistem pengendali bau dan busuk. [Fhr]


Tinggalkan Komentar