telusur.co.id - Pelatih nasional Malaysia asal Indonesia, Herry Iman Pierngadi yang akrab dijuluki "Sang Pesulap" karena kepiawaiannya membentuk bintang ganda putra memilih untuk merendah setelah kemenangan gemilang pasangan Aaron Chia-Soh Wooi Yik di Thailand Open 2025, Minggu lalu.
Meski sukses membawa pasangan peringkat 5 dunia itu meraih dua gelar berturut-turut Thailand Open dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) di Tiongkok bulan lalu Herry bersikukuh bahwa dirinya hanyalah "alat bantu" dalam perjalanan mereka menuju puncak.
"Aaron-Wooi Yik sudah matang sebagai pemain. Motivasi mereka selalu tinggi untuk menjadi juara," ujar Herry dari Bangkok. "Saya hanya membimbing dan memastikan strategi dijalankan dengan konsisten. Semua kredit ada pada mereka."
Final Thailand Open sendiri bukan perkara mudah. Bertanding melawan pasangan Denmark yang jauh lebih rendah di peringkat, William Kryger Boe-Christian Faust Kjaer (peringkat 75 dunia), Aaron-Wooi Yik harus jatuh bangun sebelum membalikkan keadaan dan menang 20-22, 21-17, 21-12.
Namun mental juara mereka kembali terlihat dan kemenangan ini bisa menjadi pemecah kebuntuan lebih besar.
Kini, sorotan beralih ke Malaysia Masters yang akan dimulai Selasa ini di Axiata Arena, Bukit Jalil. Aaron-Wooi Yik bertekad menaklukkan tantangan terbesar mereka berikutnya: menjuarai turnamen di tanah sendiri. Sejak kemenangan Goh V Shem/Lim Khim Wah pada 2013, belum ada pasangan ganda putra Malaysia yang mampu naik podium tertinggi di kandang sendiri.
"Tentu kemenangan ini jadi dorongan besar jelang Malaysia Masters. Menang di rumah sendiri adalah impian semua atlet," kata Herry lagi.
Malaysia akan menurunkan delapan pasangan di sektor ganda putra, termasuk pasangan peringkat 2 dunia Goh Sze Fei-Nur Izzuddin Rumsani. Namun, semua mata jelas tertuju pada Aaron-Wooi Yik pasangan emas yang kini tengah berada dalam performa terbaik mereka.
Akankah mereka mengakhiri penantian panjang Malaysia untuk gelar juara di rumah sendiri? Semua akan terjawab di Axiata Arena.[iis]